Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Karena Nulis di K Pernah Disuruh Kabur dan Gak Bisa Tidur

26 Oktober 2017   23:37 Diperbarui: 31 Oktober 2017   21:43 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rupanya, sungguh tidak diduga. Biasanya tulisan yang saya share ke Facebook diapresiasi, bahkan Kepala Dinas pertanian juga pernah menyanjung. Tapi tulisan itu menjadi polemik di kalangan Penyuluh. Tulisannya memang beraroma kritik.

Jadi ceritanya ada yang tidak terima, merasa sangat sangat sangat dirugikan, sebab sudah mengaku kerja benar (padahal kalau tidak merasa gak usah pusing, gampang). Beberapa Nomor baru langsung menggetarkan Hp saya (tidak tau dapat dari mana). Kepala Bidang Penyuluhan langsung ingin bertemu.

Saya yang belum pernah dianggap sepenting itu jelas gemetar. Saya pun mengadu ke teman-teman. Ada yang bilang bahaya akan menimpa saya, menyarankan ganti Nomor dan saran yang paling membuat kejadian itu akan sulit dilupakan karena ada yang nyuruh saya lari, kabur.

Saran yang terakhir itu memang saya pertimbangkan. Namun menurut saya percuma. Pihak yang merasa dirugikan sudah tau saya seutuhnya kok. Paling kalau lari dari masalah, akan menjadi masalah bagi keluarga saya, hemat saya.

Pas bertemu, walau kesan garang dengan semprotan kata-kata toh akhirnya tidak apa-apa. Saya pun hanya bertanya mana yang salah, walau pun tulisan itu sudah hapal salah satu dari mereka saya minta membaca ulang. Jadi pertemuan itu saya anggap hanya basa-basi sebuah perkenalan belaka. Aman. Tidak ada apa-apa, padahal saya sudah disuruh lari. Haha.

Sejak itu saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan pendiri Kompasiana, Bapak Pepih Nugraha, kalau Kompasiana benar sebagai media Whistle Blower paling berpengaruh, sebab salah satu teman mengatakan nama saya dibawa-bawa di acara pelatihan. Keren bukan? Haha.

Tidak Bisa tidur

Pada hakekatnya sebuah tulisan yang banyak pembaca akan memberikan sensasi tersendiri bagi penulisnya. Seperti yang dirasakan oleh Kompasianer Mbak Awan Kemulus saat tulisannya merambah 5000 pembaca. Saya juga sama persis dengan Mbak Efa itu. Rasanya "gimana gitu" kalau banyak yang klik dan begitu pula sebaliknya rasanya gimana gitu (gak semangat, hehe).

Selama bergabung di Kompasiana, dalam catatan statistik sudah ada 174 tulisan (175 dengan ini) yang tayang (mungkin banyak yang gak jelas). Diantaranya ada 90 masuk pilihan dan 11 Headline. Dari kesemua itu, tidak ada yang melebihi dari 5000 pembaca, kecuali satu yang lebih dari 50000 ribu pembaca. Ya tepat sekali Lima-Puluh-Ribu-Lebih pembaca. Wow. Ini tulisannya: Alasan mengapa Ganja masih tumbuh subur di Aceh.

screenshoots
screenshoots
Tentu saja seharusnya saya bangga dan terbawa mimpi. Saya bukan kompasianer Asaro Lahagu yang pernah saya lihat dalam sehari menembus 350 ribuan pembaca. Pula bukan Kompasianer Pakde Kartono yang meski tulisannya berbau selangkangan tapi jumlah kliknya jutaan.

Bayangkan, tercatat di statistik akun saya ada 97 ribuan dibaca atau 557 per artikel, tapi tulisan itu malah menyedot 50 ribu lebih. Besar sekali ketimpangannya bukan?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun