Dari sekian masa silam
Ia terperangkap mencipta tangga
Memamerkan: berada di ketinggian anaknya, hembusan angin semakin terasa
Dan jelas bersarungkan pemuliaan martabat
Suatu hari ia tertegun
Saat jatuh dari ketinggian
Anak tangga bawah menyambut tersenyum
Menyerahkan tubuhnya dipijak menuju atas
Ia mengelak, sebab selama diatas
Telah melupakan penangkal bebannya itu
Anak tangga berserah diri "kami diciptakan untuk itu" katanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!