Kedua, terkait peliknya masalah yang mendera PPL, khusus tenaga kontrak. Wilayah Gayo Lues memang luas. Karena itu dengan kecilnya besaran honor dan tidak adanya tunjangan operasional ke lapangan membuat 'langkah' Kakak/Abang PPL tidak optimal. Apa sih yang bisa dilakukan dengan uang sebasar Rp. 1.000.000 selama sebulan? Dengan besaran segitu untuk mengisi Bensin Motor saja mungkin kekurangan (untuk wilayah yang jauh dari tempat tinggalnya).
Apalagi, jika ada beberapa yang sudah berbulan-bulan tidak menerima "uang saku" yang sejatinya digunakan untuk keperluan menjalankan tugas.
Untuk itu saya mengatasnamakan saya sendiri atau kalau boleh masyarakat, mengusulkan agar hal yang menjadi pondasi primer pertanian itu dipertimbangan pemerintah lebih teliti lagi, dalam hal ini Pemerintah Pusat, karena saya baru tau, berdasar pengakuan Buk Melana bahwa PPL dibawah kendali pusat, maka sudilah kiranya agar instansi diatas PPL memerhatikan kesejahteraan anggotanya.
Ketiga, urusan administrasi. Menggantungnya urusan bagi Abang/Kakak PPL yang akan dijadikan CPNS pembuat biang bimbang. Saya pun mengusulkan (kalau boleh) semua 'palang pintu' menuju swasembada pangan itu di jadikan CPNS, kalau memang tidak bisa memberi lebih besar lagi honor dan tunjangan.
Keempat, instansi diatas PPL sudilah kiranya menambah ilmu untuk PPL, misalnya menambah pendidikan, pelatihan dll. Semikin tingginya ilmu yang diserap, tentu secara mutlak akan menambah tinggi pula ilmu yang bisa disampaikan ke kami para petani.
Kelima, dan lain-lain sekompleks masalah yang memang diciptakan Tuhan untuk masalah.
Terakhir, lagi-lagi saya minta maaf kepada Abang/Kakak PPL yang merasa tercederai hatinya. Ini akan menjadi pelajaran berharga bagi saya. Semoga, segala masalah dimudahkan-Nya. Aamiin.
Jayalah Indonesia. Makmurlah Petani. Dan tentu saja sejahteralah PPL.
Salam Damai.
Gayo Lues, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H