Mohon tunggu...
Noergawanti Syafitri
Noergawanti Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswi Fisip Umj -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjuangan Belum Selesai

25 Juli 2017   16:30 Diperbarui: 25 Juli 2017   16:45 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita sudah merdeka, Kenapa belum selesai? Benar sekali, kemerdekaan telah kita raih dengan tumpah darah, dengan perjuangan berpuluh puluh hari, berlipat lipat minggu, hingga ratusan tahun. Selesai? Belum. Kita generasi bangsa, beban masa depan ada dipundak kita. Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi awal dari perubahan, awal dari perjalanan menata negeri ini.

Coba kita buka lagi lembar demi lembar jauh sebelum 72tahun yg lalu. Negeri penuh kekayaan nan indah ini, dikuasai oleh tangan tangan penjajah. Darat, udara, lautan, Semua digempur setiap hari setiap detik. Korban berjatuhan, negeri banjir akan tangisan, hidup dalam ketakutan, tapi mereka para militer terus berjuang demi kebangsaan.

Maju tak gentar pergi ke medan perang, keluarga harus ditinggalkan hingga meraih kemerdekaan. Berfikir untuk diam dirumah? Tidak, rumahpun akan hancur jika kita hanya bersembunyi. Bahkan ketika evakuasi korban, mereka tetap menerima gempuran, dapat bertahan hidup saja sudah menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa. Mati di medan perang? InsyaAllah para terdahulu kita termasuk orang orang yang syahid.

Bersyukurlah kita adalah orang yang sudah merdeka, namun merdeka bukan saja berarti bebas dari serangan penjajah. Tapi juga keutuhan keamanan sosial ekonomi politik negeri ini. 72tahun sudah Indonesia merdeka dan mengalami kemajuan yang cukup signifikan, tugas generasi masa mendatang adalah menjaga tanah air ini dari ancaman, hambatan, gangguan yang menginginkan negeri ini dengan jalan lainnya.

Sejarah telah membuktikan pada kita, bahwa perjuangan kita hari ini belum ada apaapanya ketimbang tumpah darah yang telah gugur ditanah air sendiri. Maka kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia inilah yang akan menolong serta melengkapi perjuangan para pahlawan terdahulu. Ibu pertiwi ini hanya meminta untuk dijaga keutuhannya, keindahannya, kekayaannya. Dari otak-otak jahat penjajah masa kini.

Untuk mempertahankan kemerdekaan ini, kadang kita tak perlu kekalahan musuh agar mendapat kemenangan. Tapi pertahanan negeri yang kuat lah yang menjadi keutamaan. Mengutip dialog film dunkirk, Kita harus siap selalu dengan serangan apapun, kita akan berjuang sampai akhir, kita berjuang dilautan dan samudra, kita berjuang dengan keyakinan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun