Mohon tunggu...
Noergawanti Syafitri
Noergawanti Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswi Fisip Umj -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teroris Harus Ditangkis

7 Juli 2017   11:36 Diperbarui: 12 Juli 2017   17:45 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jumat (07/07/2017)

Oleh : Noergawanti Syafitri (Mahasiswi Fisip Umj)

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Aksi terorisme tidak tertata layaknya perang, aksinya selalu saja secara acak menyentuh warga sipil sebagai korban dan datang dengan tibatiba. Terorisme tidak terlihat prosesnya, jarang pula terlihat pelakunya, namun aksinya ada, korbannya ada. Para pelaku teroris menyebut dirinya adalah pejuang pembebasan, militan, mujahidin, dan lain2. Disamping itu makna jihad dan mujahidin sendiri jelas sangat jauh dari tindakan terorisme yang menyerang warga sipil yang tidak terlibat dalam peperangan. Mereka telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang wajib mendapat balasan setimpal.

Terorisme di dunia global bukan lagi hal yang baru, namun menjadi lebih nyata ketika tragedi teror di Amerika Serikat yang disebut tragedi 9/11(nine-eleven) yang memakan 3000 korban. Tragedi ini menjadi isu global yg mempengaruhi politik ekonomi seluruh dunia yang akhirnya seluruh dunia sepakat untuk menangkis aksi teroris.

Teroris semakin menjadi isu hangat dengan masih banyaknya kejadian aksi teror di berbagai negara. Khususnya di Indonesia, baru-baru ini aksi teroris terasa sangat dekat. Tahun 2016-2017 ini angka terorisme lebih gencar, seperti aksi teror bom sarinah, ledakan kampung melayu, sampai aksi teror lone-wolf di mabes polri.

Bahkan hampir seluruh warga indonesia sudah mulai lelah dengan berbagai aksi teror yang terus terjadi, tak banyak pula yang kini hidup dalam ketakutan. Apalagi bagi keluarga yang pernah merasakan getirnya kehilangan seseorang akibat dari aksi teror, teroris sungguh bikin hati teriris. Terlalu banyak nyawa yg hilang siasia karena ulahnya, terlalu banyak tangisan anak tak berdosa yang harus kehilangan orangtuanya, terlalu banyak mimpi remaja yang harus pupus karena kematiannya. Jika seluruh dendam kepada teroris ditumpahkan, mungkin lautan pun tak sanggup menahan.

Pasti juga banyak keinginan masyarakat untuk membabat habis teroris karena sudah tak bisa tinggal diam, masyarakat bisa berpartisipasi untuk keamanan negeri ini sebagaimana dorongan dari menkopolhukam, Wiranto yang ingin menangkal aksi teroris dengan menggalakkan kembali siskamling. siskamling dipilih sebagai solusi jitu untuk mendeteksi kegiatan lone-wolf karena pelaku individual berada ditengah masyarakat dan hidup bersama masyarakat. Untuk melawan teroris, tentunya seluruh elemen dalam negeri ini harus saling bersinergi dan menjaga koordinasi.

Dengan menggiatkan kembali siskamling, masyarakat berperan penting dalam program tangkal teroris ini karena masyarakatlah yang memiliki potensi untuk mendeteksi lebih dulu kegiatan para pelaku dan dapat bekerjasama dengan aparat dan pemerintah untuk melaporkan segala kegiatan yang mencurigakan. Anjuran dari menkopolhukam ini menjadi titik semangat masyarakat untuk memulai langkah masif menangkis teroris.

Dari siskamling ini diharapkan dapat menciptakan suasana lingkungan yang kondusif, memberi keamanan terhadap seluruh masyarakat, dan mencegah menjalarnya pelaku pelaku teroris. Seluruh dunia sepakat bahwa teroris harus ditangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun