Hyperledger: Revolusi Blockchain dalam Sistem Informasi Rumah Sakit
Dalam dunia kesehatan modern, Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System/HIS) menjadi tulang punggung dalam mengelola data medis secara efisien, aman, dan kolaboratif. Namun, sistem ini masih menghadapi sejumlah tantangan mendasar, mulai dari tingginya biaya hingga kerentanan terhadap ancaman keamanan data. Saat ini, data medis sering disimpan dalam basis data terpusat yang dikelola oleh organisasi ketiga, yang membuka risiko manipulasi dan kebocoran data pribadi. Di sinilah teknologi blockchain seperti Hyperledger menawarkan solusi menarik. Berdasarkan laporan yang ditinjau oleh Leng, Tan, dan Wang (2021), Hyperledger sebagai teknologi blockchain konsorsium, menghadirkan serangkaian keunggulan melalui pengaturan izin yang detail, algoritma konsensus yang fleksibel, serta kinerja transaksi yang lebih tinggi. Hyperledger mengatasi masalah-masalah mendesak dalam HIS dengan memberikan akses yang lebih aman dan transparan terhadap data medis, memungkinkan kolaborasi antar-institusi tanpa mengorbankan otonomi data.
Studi ini mengulas 222 artikel terkait Hyperledger yang diambil dari berbagai database ternama seperti Web of Science, Wordlib, dan EBSCO. Peneliti secara manual menyaring literatur yang relevan dan menemukan empat bidang utama penerapan Hyperledger dalam HIS: pelacakan obat-obatan, pengelolaan rekam medis elektronik, pemanfaatan citra medis, serta bidang lain seperti pengajuan klaim asuransi dan peningkatan performa sistem. Di setiap bidang ini, Hyperledger terbukti mampu memberikan manfaat khusus, mulai dari pelacakan riwayat pengobatan hingga manajemen data citra medis yang aman. Kajian ini tidak hanya memaparkan implementasi terkini Hyperledger, tetapi juga menyajikan arsitektur solusi yang komprehensif.
***
Teknologi Hyperledger dalam HIS menunjukkan potensi besar untuk merombak infrastruktur data medis yang konvensional. Salah satu contoh signifikan adalah pada aplikasi pelacakan obat, di mana Hyperledger memungkinkan keterlacakan obat dari pabrik hingga ke pasien dengan akurasi tinggi. Hal ini penting karena, menurut Leng et al. (2021), sekitar 42% obat palsu yang teridentifikasi berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan proporsi terbesar ditemukan di Afrika (21%). Dengan arsitektur Hyperledger, informasi terkait pergerakan obat bisa dicatat dan divalidasi di setiap tahap distribusi, mengurangi risiko peredaran obat palsu dan memberikan jaminan kualitas yang lebih tinggi bagi pasien.
Pada bidang rekam medis elektronik (EHR dan PHR), Hyperledger memberikan solusi atas masalah sentralisasi data yang saat ini menjadi kelemahan besar dalam HIS. Menurut laporan tersebut, HIS tradisional cenderung menggunakan penyimpanan data terpusat, sehingga pasien sering kali tidak bisa mengakses atau mengontrol siapa saja yang dapat melihat data mereka. Dalam solusi berbasis Hyperledger, data pasien tidak hanya terdesentralisasi, tetapi juga dienkripsi dan dikendalikan sepenuhnya oleh pemiliknya. Pasien dapat menentukan siapa saja yang berhak mengakses data kesehatan mereka, serta melacak aktivitas akses, meningkatkan kepercayaan pasien terhadap sistem HIS. Hal ini terutama relevan di tengah kekhawatiran akan privasi data, di mana sekitar 5% pasien di Amerika Serikat, misalnya, harus menjalani pemeriksaan ulang karena data medis mereka tidak dapat diakses di institusi lain (2019).
Selain itu, penggunaan Hyperledger dalam HIS juga mampu meningkatkan efisiensi pengolahan data citra medis, suatu kebutuhan penting dalam era telemedicine dan diagnosis jarak jauh. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, sekitar 15% pasien melaporkan bahwa mereka harus membawa hasil pemeriksaan radiologis fisik saat pindah fasilitas kesehatan, yang tidak hanya menyulitkan tetapi juga menimbulkan risiko kerusakan atau kehilangan data. Dengan Hyperledger, citra medis dapat diakses antar-institusi secara langsung tanpa harus melakukan pemindahan fisik data. Di Korea, misalnya, proyek berbasis Hyperledger digunakan untuk memprediksi usia tulang remaja dengan mengintegrasikan citra medis secara kolaboratif di seluruh institusi.
Hyperledger juga memberikan kontribusi pada efisiensi klaim asuransi kesehatan. Di berbagai tempat, proses klaim seringkali menjadi hambatan besar bagi pasien dan perusahaan asuransi karena melibatkan banyak pihak dan proses verifikasi. Sistem berbasis Hyperledger mampu mengotomatisasi proses klaim melalui kontrak pintar yang langsung mengeksekusi transaksi ketika persyaratan terpenuhi. Ini mempersingkat waktu pengajuan dan mempercepat proses pembayaran klaim, sehingga membantu perusahaan asuransi dalam menurunkan biaya operasional dan memberikan pelayanan lebih cepat kepada nasabah.
***
Dalam ekosistem kesehatan yang semakin digital dan saling terhubung, teknologi Hyperledger menunjukkan kapabilitasnya sebagai solusi yang mampu mengatasi tantangan-tantangan kritis dalam HIS, terutama terkait keamanan, efisiensi, dan interoperabilitas data. Dengan memanfaatkan arsitektur berbasis izin dan fitur desentralisasi, Hyperledger memungkinkan HIS untuk bergerak menuju sistem yang lebih aman dan transparan, memberikan kendali penuh kepada pasien atas data medis mereka, sekaligus mendorong kolaborasi yang lebih luas antar-institusi.
Meskipun teknologi ini belum sepenuhnya diadopsi secara global, dampak positif yang terlihat dari studi yang dilakukan oleh Leng et al. (2021) memberikan alasan kuat bagi para pemangku kepentingan di sektor kesehatan untuk mulai mempertimbangkan implementasi Hyperledger. Dengan kemampuannya untuk mengurangi risiko peredaran obat palsu, mengamankan rekam medis, memfasilitasi berbagi citra medis, serta meningkatkan efisiensi klaim asuransi, Hyperledger menawarkan fondasi yang menjanjikan bagi masa depan HIS. Ke depan, penelitian lebih lanjut serta kolaborasi dengan institusi medis dan pemerintah dapat mempercepat adopsi teknologi ini untuk membangun sistem informasi rumah sakit yang lebih tangguh, terdesentralisasi, dan berpusat pada pasien.