Mohon tunggu...
Gavrila Pandita
Gavrila Pandita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah mahasiswi semester 5 di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan minat kuat dalam pengembangan desain UI/UX.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

CCIS: Solusi Digital untuk Transformasi Bimbingan Karir di Era Modern

22 September 2024   13:37 Diperbarui: 22 September 2024   15:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bimbingan Karir (Sumber: https://www.hops.id/)

CCIS: Solusi Digital untuk Transformasi Bimbingan Karir di Era Modern

Teknologi informasi telah menjadi tulang punggung dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bimbingan karir. Di era digital ini, kebutuhan akan bimbingan karir yang efektif semakin mendesak, terutama bagi negara-negara dengan populasi muda yang besar seperti Turki. Artikel "Design of a Web-Based Career Counselling Information System: Trkiye Case" yang ditulis oleh Salim Atay, Cennet Terzi Mftolu, Muhittin ahin, dan Sava Ceylan, menguraikan bagaimana penerapan teknologi berbasis web dapat mentransformasi proses bimbingan karir secara signifikan. Mereka merancang Career Counselling Information System (CCIS), sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan data kinerja pasar tenaga kerja dengan kebutuhan bimbingan karir di tingkat universitas.

Penelitian ini tidak hanya memberikan solusi inovatif untuk memfasilitasi siswa dalam pengambilan keputusan karir, tetapi juga menunjukkan bagaimana sistem ini dapat digunakan oleh lebih dari 14.000 konselor karir di Turki. Dengan sistem yang mendigitalkan profil kinerja universitas, konselor karir dapat memberikan panduan yang lebih tepat berdasarkan indikator seperti distribusi upah awal, ketidakcocokan kualifikasi, dan ukuran perusahaan tempat lulusan bekerja.

Jumlah siswa yang mengikuti ujian masuk universitas di Turki sangat besar---mencapai lebih dari 3,5 juta pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan bahwa bimbingan karir berbasis teknologi sangat penting untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih terinformasi. Artikel ini menyoroti bagaimana CCIS menjadi jembatan antara data pasar tenaga kerja dan pilihan karir siswa, memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan aspek yang lebih luas dalam proses pengambilan keputusan yang seringkali rumit dan penuh tantangan.

***

Artikel "Design of a Web-Based Career Counselling Information System: Trkiye Case" yang ditulis oleh Salim Atay et al(2024), menyajikan desain inovatif CCIS dengan pendekatan berbasis desain (Design-Based Research). Sistem ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengambil keputusan karir yang lebih tepat dengan menyediakan data pasar tenaga kerja yang relevan. Dalam desainnya, CCIS menggabungkan berbagai indikator kinerja universitas seperti distribusi upah awal lulusan, waktu hingga mendapatkan pekerjaan pertama, ketidakcocokan kualifikasi, serta sektor dan ukuran perusahaan tempat lulusan bekerja. Indikator-indikator ini sangat penting dalam menentukan potensi karir seorang siswa, terutama dalam menghadapi kompleksitas pasar tenaga kerja global.

Sebagai contoh, indikator Entry Level Wage Distribution (ELWD) mengklasifikasikan lulusan ke dalam empat kelompok pendapatan berdasarkan pekerjaan pertama mereka. Indikator ini membantu siswa mengukur potensi gaji berdasarkan jurusan dan universitas yang mereka pilih. Selain itu, Duration Until First Employment (DUFE) memperlihatkan waktu yang diperlukan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan, sebuah data penting yang dapat menjadi tolak ukur kualitas pendidikan suatu institusi. Dengan menggunakan indikator ini, CCIS dapat memandu siswa untuk lebih realistis dalam harapan karir mereka.

Implementasi CCIS di Turki sangat signifikan, di mana lebih dari 14.000 konselor karir dilibatkan untuk menggunakan sistem ini. Statistik menunjukkan bahwa 92% dari 41.710 tindakan yang dilakukan di dalam sistem merupakan penggunaan indikator. Ini menunjukkan bahwa para konselor secara aktif menggunakan data pasar tenaga kerja untuk membantu siswa membuat keputusan yang lebih baik.

Keberhasilan CCIS juga dapat dilihat dari jumlah siswa yang terdaftar dalam sistem, mencapai lebih dari 13.000 siswa. Dengan memanfaatkan platform berbasis web ini, siswa dan konselor tidak hanya mendapatkan akses ke data yang lebih luas tetapi juga lebih tepat sasaran. Pengembangan dan evaluasi sistem dilakukan dengan pendekatan yang sangat kolaboratif, melibatkan ahli dari berbagai bidang mulai dari teknologi pendidikan hingga bimbingan karir. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang dirancang dengan baik dan berbasis data dapat membantu meningkatkan efektivitas bimbingan karir di tingkat nasional, terutama di negara dengan kebutuhan bimbingan karir yang tinggi seperti Turki.

***

Keberhasilan sistem Career Counselling Information System (CCIS) di Turki membuktikan bahwa teknologi berbasis data dapat menjadi solusi yang sangat efektif dalam mendukung proses bimbingan karir. Dengan lebih dari 14.000 konselor karir yang terlibat, serta lebih dari 13.000 siswa yang terdaftar dalam sistem, CCIS tidak hanya meningkatkan akses informasi, tetapi juga memperkaya proses pengambilan keputusan karir secara signifikan. Sistem ini memungkinkan para siswa untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi berdasarkan data kinerja pasar tenaga kerja yang relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun