Mohon tunggu...
Gavinda Tiara Putri Ramadhani
Gavinda Tiara Putri Ramadhani Mohon Tunggu... -

hanya seorang mahasiswi yang selalu berusaha menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

IP Vs Organisasi

17 Maret 2012   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:56 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IP vs Organisasi at kampus.

Saat berada di dunia kampus kita akan menemukan orang-orang yang berasal dari berbagai darerah yang berbeda yang tentunya mempunyai sifat dan karakter yang berbeda.

Dari perbeaan-perbedaan itu, terdapat satu perbedaan yang sangat mencolok. Yaitu tentang pandangan mereka akan IP dan Organisasi.

Ada beberapa tipe mahasiswa yang saya ketahui.

Tipe yang pertama adalah tipe mahasiswa yang menganggap bahwa nilai IP adalah segalanya. Mereka juga berpikir bahwa nilai IP yang bagus akan mengantarkan mereka ke pintu kesuksesan di dunia kerja. Mereka yang memiliki pemikiran seperti ini cenderung hanya mementingkan belajar dan belajar. Tidak mau tau tentang hal lain yang tidak berhubungan dengan akademik, seperti organisasi. Mereka bepikiran bawa organisasi akan mempengaruhi nilai mereka. Karena orang yang mengikuti organisasi cenderung lebih sibuk dan waktu untuk belajar akan berkurang. Mahasiswa seperti ini sangat banyak ditemui. Bahkan jumlahnya hampir 85% dari jumlah mahasiswa yang ada.

Tipe yang kedua adalah tipe mahasiswa yang suka berorganisasi. Mahasiswa seperti ini biasanya lebih mementingkan organisasi daripada kuliah. Karena mereka berpikir bahwa pada dunia kerja, yang dibutuhkan adalah soft skill, bukan nilai akademik. Sebagian mahasiswa menggunakan alasan berorganisasi jika nilai akademik mereka jelek. Padahal mereka sendiri yang lebih memilih mementingkan urusan organisasi daripada urusan kuliah.

Tipe yang selanjutnya adalah tipe mahasiswa yang suka berorganisasi dan kuliah. Tipe yang seperti inilah yang sangat jarang ditemui di dunia perkuliahan. Mahasiswa yang seperti ini biasanya adalah orang yang sangat pintar membagi waktu. Sehingga kegiatan organisasi tidak akan berpengaruh pada kuliah mereka. Mereka berfikir bahwa di dunia kerja nanti soft skill dan kemampuan akademik sama-sama dibutuhkan.

Lalu apa yang sebenarnya kita cari di kampus??
apa tujuan kita kuliah?

Jika ada yang berpikir bahwa tujuan kita untuk kuliah adalah untuk menjadi orang kaya dikemudian hari, maka itu tidaklah benar. Mungkin setiap orang punya pendapat yang berbeda tentang tujuan mereka kuliah. Tapi tujuan utama kita kuliah yaitu untuk belajar menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu dosen di suatu universitas.
“tujuan kalian kuliah itu bukan untuk jadi orang kaya. Kalau kalian ingin kaya, tidak perlu kuliah juga sudah bisa. Malah ngabis-ngabisin uang orang tua aja kalau kalian kuliah. Kalo memang tujuan kalian hanya untuk menjadi orang kaya, kalian tinggal minta modal ke orang tua Rp 30.000.000,00. Kemudian kalian buat usaha bakso. Saya yakin lambat laun kalian akan mnjadi pengusaha sukses. Tidak perlu membuang uang untuk kuliah yang sudah jelas biayanya mahal. Bisa saja membutuhkan biaya >48.000.000. kalau sudah lulus belum tentu langsung dapat pekerjaan. Sedangkan dengan jadi pengusaha, tidak perlu kuliah, tidak perlu menunggu 4 tahun, sudah bisa mencari uang. Oleh karena itu saya hanya mengingatkan pada kalian, bahwa orang yang kuliah itu belum tentu akan menjadi orang kaya. Tapi kalian kuliah itu untuk menjadi orang yang lebih baik. Supaya pengetahuannya lebih banyak, sehingga di dunia kerja kalian bisa lebih professional karena pengetahuan kalian lebih banyak dari mereka yang tidak kuliah. Selain itu di bangku kuliah kalian juga bisa melatih soft skill kalian dengan mengikuti organisasi-organisasi yang nantinya soft skill itulah yang dibutuhkan di dunia kerja.”

Dari perkataan itu dapat kita simpulkan bahwa selain nilai akademik, soft skill juga sangat dibutuhkan. Jadi, akan lebih baik jika kita dapat mengikuti keduanya. Aktif organisasi dan memiliki nilai akademik yang bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun