Persaingan menuju kursi walikota bekasi 2013-2017 semakin ramai saja, sayangnya masih banyak muka-muka lama yang mencalonkan kembali, mereka seakan tidak memberikan kesempatan kepada muka-muka baru untuk ikut berkompetisi.
Persaingan di Internal Partai-partaipun semakin jadi untuk merebutkan surat rekomendasi DPP Partai, kita lihat saja di Partai Demokrat, terlihat sekali persaingan antara AWING-RONNY-SODIKIN-ANDI yang lain saya anggap hanya penghibur saja seperti Yess I an Pariyo.... sedangkan di Partai berlambang Banteng juga muncul 12 bakal calon, namun saya melihat persaingan hanya pada SM2-ANIM-TUMAI, anehnya Tumai tidak ikut mengembalikan Formulir pendaftaran, namun di beberapa Media dan Informasi yang saya terima nama Tumai juga dimunculkan dalam bursa pencalonan walikota bekasi.
Di PKS pun muncul Ahmad Syaiku yang pernah kalah dalam pemilukada sebelumnya dan ada Heri Koswara. Dan mereka semua saling mengklaim bahwa mereka sudah mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai.
Ketika persaingan di Internal partai semakin kencang, ini bisa menimbulkan ketidaksolidan di tingkatan bawah, jika si bakal calon legowo dengan hasil rekomendasi DPP, lalu bagaimana dengan para pendukungnya apakah juga bisa legowo ?? ini berdampak menimbulkan resistensi di setiap partai.
Masyarakat Kota Bekasi tidak butuh Pemimpin yang haus Kekuasaan dan menjadi Penguasa, naun bekasi membutuhkan sosok pemimpin yang ideal yang dapat menyelesaikan berbagai masalah di Kota Bekasi. Dimana Si Calon tidak pernah terlibat kasus kriminal, apalagi korupsi, karna dari beberapa calon yang juga menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi yang diduga terlibat pada kasus Korupsi APBD Kota Bekasi, Suap Adipura, Mamin dan Fee 2 persen.
Adapula yang diduga memiliki ijazah palsu, memiliki Wanita Simpanan, dll. Sungguh Luar biasa calon-calon yang ada. Oleh karena itu harus ada Calon Alternatif yang berkoalisi dengan Rakyat. Yang tidak terkontaminasi dengan berbagai hal tadi. Adakah Calon tersebut di Kota Bekasi ???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H