SERUT - (21/01/2023) Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak terpenuhi dalam jangka waktu lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.Â
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan akan terlihat saat anak berusia dua tahun. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal serta memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit metabolik. Kondisi ini dapat berdampak pada kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.Â
Faktor langsung yang menyebabkan stunting yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi. Asupan zat gizi yang tidak adekuat, terutama dari total energi, protein, lemak, dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) menyebabkan terhambatnya pembentukan jaringan baru sehingga perkembangan fisik dan kognitif tidak optimal.Â
Sedangkan penyakit infeksi dapat menghambat pertumbuhan melalui penurunan asupan makan dan penyerapan zat gizi, hilangnya zat gizi, peningkatan kebutuhan metabolik dan penghambatan transfer zat gizi ke jaringan.Â
Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8%. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi stunting yang tinggi yaitu 34,3%, dimana angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting secara nasional. Sementara itu, di Desa Serut, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, terdapat 18 anak mengalami stunting berdasarkan data pengukuran posyandu pada bulan Desember 2022.Â
Berdasarkan kondisi tersebut, Tim 1 KKN UNDIP di Desa Serut melaksanakan program "GENTING (Gerakan Cegah Stunting) pada Balita melalui Demo Masak PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Berbasis Pangan Lokal serta Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Upaya Penurunan Stunting di Desa Serut, Kecamatan Nguter, Sukoharjo". Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan sebanyak 3 multidisiplin ilmu, yaitu Ilmu Gizi, Teknik Kimia, dan Tata Ruang Pertanahan.
Program GENTING terlaksana pada hari Sabtu (14/01/2023) bertempat di Posyandu Nusa Indah IV Dusun Malangsari, Desa Serut. Program ini dilaksanakan setelah kegiatan rutin posyandu, sehingga stakeholders yang dilibatkan meliputi mahasiswa, kepala Dusun Malangsari, kader posyandu, serta ibu balita.Â
Kegiatan diawali dengan penyuluhan PMT yang tepat untuk balita stunting. Materi yang disampaikan meliputi pengertian PMT, tujuan serta prinsip pemberian PMT, syarat PMT, dan contoh PMT pangan lokal. Selain itu, media poster juga dilengkapi dengan barcode yang dapat mengakses e-book resep PMT berbahan pangan lokal. Media poster nantinya akan diletakkan di seluruh posyandu yang ada di Desa Serut, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh kader dan ibu balita.
Kegiatan selanjutnya yaitu demonstrasi pembuatan PMT untuk balita stunting dengan pemanfaatan bahan pangan lokal. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader dan ibu balita mengenai variasi PMT berbahan pangan lokal. Karena pemberian PMT pada balita secara signifikan berpengaruh terhadap perbaikan status gizi.Â
Jenis dan bentuk makanan diutamakan berbahan dasar pangan lokal. Salah satu pangan lokal yang berpotensi untuk dimanfaatkan di Desa Serut adalah jagung. Melimpahnya ketersediaan tanaman jagung dan masih rendahnya pemanfaatan jagung sebagai bahan dasar pembuatan PMT menarik perhatian mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP untuk membuat kreasi PMT dari jagung, yaitu puding jagung.Â