Mohon tunggu...
Redaksi Buletin Gaulislam
Redaksi Buletin Gaulislam Mohon Tunggu... -

Buletin Remaja gaulislam, terbit setiap pekan. FREE. Distribusi ke sekolah-sekolah dan kampus. Terbit sejak 29 Oktober 2007 di Bogor. Website: http://gaulislam.com | e-mail: gaulislam@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Muslim Brotherhood

8 Mei 2011   22:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

gaulislamedisi 185/tahun ke-4 (5 Jumadil Akhir 1432 H/ 9 Mei 2011)

Sobat muda muslim, udah lama kayaknya gue absen nulis buat gaulislam gara-gara nggak ada uang lebih buat ke warnet (merana banget kesannya gue nih). But, kebetulan  sekarang ini teman gue kerjanya jaga warnet dekat rumah gue, jadi gue bisa numpang internetan gratis deh. Sekarang gue jadi bisa nulis lagi buat gaulislam tanpa perlu khawatir sama kantong yang bakal kekuras karena billing warnet. Hehehe. Sori nih, tukang nyari gratisan soalnya gue. Harap maklum.

Gue dapet tugas nulis tentang persaudaraan sesama umat Islam, baik yang ada di tanah air kita yang 'tercinta' ini, di negara lain dan antar negara tentunya.

Kalo temen-temen sering pantengin tipi nih, pasti temen-temen masih menyimpan memori kasus Ahmadiyah, yang ajarannya super menyimpang dari Islam. Istilah kata, Ahmadiyah itu udah mah sesat, juga menyesatkan. Jika Islam dinistakan oleh suatu kelompok (macam Ahmadiyah ini), maka umat Islam di seluruh pelosok negeri akan bersatu untuk membela Islam, tanpa memandang lagi dia yang pake sarung atau pake celana (sebenarnya yang pake sarung dalemannya pake celana juga lho). Hehehe bingung ya dengan tulisan gue? Sama. Gue juga bingung. Lha? Halah, lebay deh gue!

Kalo kamu mau merhatiin, dalam kasus ini persaudaraan umat Islam di negara kita menjadi sangat erat dan bersatu. Seolah telah melupakan segala perbedaan yang ada. Entah itu perbedaan guru, madzhab, suku dan lainnya. Semua sekat perbedaan itu hilang, yang ada dalam benak kaum muslimin adalah bagaimana umat Islam bersatu untuk membela agama Islam. Mungkin itu salah satu contoh kecil tentang persaudaraan umat Islam di Indonesia.

Oya, apakah hal ini hanya terjadi di dalam negeri saja? Nggak lah. Kalo kita kembali mengingat kasus tentara-tentara Israel yang memborbardir Palestina dengan sangat kejamnya, seperti seorang yang sudah tak mempunyai akal dan hati, pasti kita akan melihat hal yang serupa. Umat Islam di seluruh dunia bersatu, merasa ikut tersakiti karena ulah tentara-tentara Israel yang tidak manusiawi itu dan mereka memberikan bantuan kepada warga Palestina, mulai dari makanan, obat-obatan, hingga pakaian.

Sobat muda muslim, tetapi ada juga yang perlu diperbaiki. Sebab, dalam kasus lain, ada juga yang menggambarkan persaudaraan umat Islam itu ke arah yang negatif. Maksudnya, persaudaraan hanya terjadi pada satu sekolah, satu kelompok pengajian, atau satu kampus dan satu kampung saja. Di luar semua itu, adalah beda dan harus membedakan. Padahal akidahnya Islam. Nah, ini yang nggak benar, Bro.

Persaudaraan yang cuma terjadi pada satu kelompok saja bisa mengarah kepada pertikaian sesama umat Islam. Pertikaian yang sebenarnya hanya karena masalah sepele. Bisa jadi masalah beda sekolah, beda geng, beda almamater. Pemicunya kadang hal sepele atau malah nggak perlu diperhitungkan. Misalnya, karena cewek, karena uang, atau hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu diributkan. Kayak yang sering terjadi di dekat rumah gue nih. Sering banget terjadi tawuran antar perlajar. Pemicunya masalah sepele kok. Cuma karena sekolah yang satu lewat lagi naik bus terus ngeledek anak sekolah lain yang lagi nongkrong. Langsung deh ribut. Akibatnya, tawuran yang nggak perlu terjadi itu malah memakan korban jiwa. Duh, rugi abis dah!

Persaudaraan sesama Muslim itu penting

Semua umat Islam itu adalah saudara, kalau bukan saudara, ngapain gue manggil Bro n Sis ke kamu semua. Iya nggak sih? Hahaha. Walaupun umat Islam (apalagi yang beriman) antara satu dengan yang lain itu berbeda ras, sekolah, geng, almamater, suku, bahkan negara  dan hal lainnya, tetap saja saudara satu akidah. Seperti yang difirmankan oleh Allah Swt (yang artinya): "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu saling bersaudara." (QS al-Hujurat [49]:10)

Jadi, sesama saudara itu nggak boleh ada pertikaian. Tahan hawa nafsu yang menuju bibit-bibit pertikaian. Kalo ternyata tetap ada pertikian, kita harus segera mendamaikannya, Bro. Jangan malah kita komporin biar ada yang babak belur, gigi patah, idung berdarah baru kita pisahin, dan seringkali cuma "dipisahin" doang, bukan didamaikan. Padahal, seharusnya didamaikan. Sebagaimana dalam firman Allah Swt. (yang artinya): "Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS al-Hujurat [49]: 9)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun