Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjumpaan yang Menggembirakan

16 Agustus 2020   10:42 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya ditugaskan sebagai moderator salah satu sekolah milik Yayasan, saya sering berurusan dengan kantor-kantor tertentu menyangkut kepentingan sekolah, entah itu mengenai peserta didik, administrasi, dan lain sebagainya. 

Suatu hari saya mengunjungi sebuah kantor, tujuan saya adalah untuk meminta tanda tangan dan stempel dari salah seorang kepala bagian. Setibanya dikantor,seperti biasanya saya memberikan salam dan sapaan kepada mereka yang ada diruangan staf tersebut,karena saya harus seijin mereka baru bisa bertemu.  

"Bu bolehkah saya bertemu dengan Bapak Alex (nama samaran) ?". Demikian pertanyaan yang saya lontarkan kepada salah satu staf. "Apakah ibu sudah ada perjanjian dengan beliau? ". 

"Tidak ",Jawabku singkat". 

Oh kalau begitu besok saja datang ya bu, lagian bapak itu sedang diluar kota.,tambah ibu tersebut . 

Baiklah saya kembali dari kantor tanpa membawa apa-apa. Besoknya saya pergi ke kantor bertemu dengan orang yang sama, dan menerima jawaban yang sama. Saya kecewa dan saya merasa dipermainkan. 

Saya duduk termenung disebuah ruangan dan mencoba merenungkan peristiwa itu. Mengapa saya diperlakukan demikian, dalam bahasa pasaran diengkos pun tidak. 

Apakah tampang saya tidak meyakinkan,atau penampilan saya tidak menarik, yahh memang beginilah adanya, jubahku yang menjadi andalanku.  Apa yang harus saya lakukan supaya saya mendapatkan tanda tangan tersebut . 

Upss, saya ada ide, besok saya akan berangkat lagi. Besok harinya ,dengan semangat baru say mantapkan langkahku menuju kantor tersebut. Setibanya di kantor, bertemu dengan orang yang sama, seperti biasanya saya melemparkan senyum dan menyapa mereka. Saya dipersilahkan duduk, dan tanpa menyia-nyiakanwaktu saya gunakan kesempatan itu. 

Awalnya saya memperkenalkan nama saya, dari sekolah mana, dan tujuan saya apa. Ketika mereka mendengar nama Sekolah yang saya sebut adalah salah satu sekolah yang bonafit dikota itu, mereka saling melirik. 

Kemudian seorang staf berkata, "Apa yang bisa kami bantu bu? . Jawabku singkat "saya ingin bertemu dengan kepala bagian". Maka saya pun diantar ke kantor Kabag, dan saya mendapatkan tanda tangan dan stempel tersebut. Saya senang bisa mengalami hal ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun