Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kaum Hawa

12 Agustus 2020   17:12 Diperbarui: 12 Agustus 2020   20:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasanya ,satu kali dalam setahun saya mengambil waktu libur (cuti) ke kampung halaman, kurang lebih 14 hari. Selama liburan saya manfaatkan untuk membantu kedua orang tua saya,entah untuk panen kopi,cabe,jagung dan lain sebagainya. Daerah tempat tinggal saya adalah daerah pertanian,hampir seluruh penduduk yang tinggal disana adalah para petani asli (tidak memiliki pekerjaan sampingan ).

Pada suatu hari saya pergi kekebun untuk panen jeruk bersama kedua orang tua saya, saya melihat seorang ibu muda yang tengah asyik menyiangi rumput disekitar bedengan sayuran yang ia miliki. Saya tak henti untuk memandangi sosok ibu muda itu,saya berpikir, "mungkin dia adalah sebaya saya,seumuran dengan saya,andaikan saya diposisinya apakah saya siap menjadi seorang ibu ?".

Tak lama kemudian seorang  anak kecil datang memanggilnya ," Ma,adik nangis ". Dengan segera ia bergegas meninggalkan pekerjaannya menuju sebuah pondok kecil tempat anak-anak itu bermain. Dihantui rasa penasaran, akhirnya saya beranikan untuk bertanya kepada ibu saya ," ma,ibu muda yang disebelah kebun kita siapa ? kok dia kerja sendirian,suaminya mana ? kan kasihan , anak kecil kok dibawa ke kebun. Ibu saya tarik nafas mendengar pertanyaan saya,lalu saya balik bertanya  kepada ibu saya,kenapa ma ? Ibu saya memberikan jawaban singkat kepada saya ,"begitulah hidup ini,kalau tidak kerja tidak makan ". dan itulah yang dilakukan ibu muda itu,suaminya sibuk pergi kesana kemari berbisnis tak jelas , mau tidak mau si istri harus mencari cara lain supaya kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Saya hanya terdiam mendengarkan perkataan itu,dan muncul sesuatu yang luar biasa ketika saya memandangi ibu saya yang sudah mulai menua.

Saya merenungkan pemandangan yangtak seberapa itu,dan percakapan dengan ibu saya membuat saya semakin penasaran,apa sih maksud ibu saya mengatakan demikian !  dalam alunan angin sepoi ,saya mencoba memposisikan diri dalam posisi ibu muda tersebut,dan mencoba merenungkan perjalanan dan perjuangannya dalam menjalani hidup setiap hari. Akhirnya saya temukan jawabannya,Kaum Hawa  harus serba bisa..!!!

Kaum Hawa adalah Mahluk yang tercipta dari tulang rusuk pria tapi kerap kali menjadi tulang punggung keluarga. Selalu hadir bersama pria dalam melintasi arus zaman namun keadilan yang dia dapat tak seberuntung pria. Mereka dianggap biang dosa padahal mereka adalah bukti nyata obyek nafsu pria. Tangis rintihan mereka kerap tak digubris karena dianggap air mata buaya. Senyum mereka seringkali untuk menutupi luka akibat pria. Pria kadang tak sadar dengan ucapannya padahal di hati mereka ada luka yang masih basah dan selalu diperbarui oleh tingkah pria.
Kata maaf dari mereka bukan berarti mengakhiri penderitaannya karena memori dan trauma yang membekas masih menghantui perasaan mereka. Namun mereka hanya bisa tersenyum agar pria yang ia cintai bahagia.
Mereka adalah mahluk MULTITASKING yang luar biasa karena mereka bisa mengambil posisi sebagai ayah dan ibu sekaligus, namun pria hanya bisa menjadi ayah tapi tidak bisa menjadi ibu.
Mereka itu seperti gembok dan pria seperti kunci. Kunci yang bisa membobol banyak gembok adalah kunci yang luar biasa, tapi gembok yang bisa dibobol banyak kunci adalah sampah.
Lihatlah bagaimana kuatnya PARA WANITA mengahadapi kenyataan yang berat. Karena itu hargailah setiap wanita apapun perannya bagimu.
Karena, PENYELAMAT DUNIA TUHAN KITA YESUS KRISTUS juga hadir ke dunia lewat RAHIM SEORANG WANITA YANG TAK BERCELA.
So... untuk kalian gentlemen.. masih mau menyakiti wanita kalian?? 

Semoga bermanfaat...!!

Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun