Mohon tunggu...
Gaudensia ilvinasari
Gaudensia ilvinasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/universitas Katolik Indonesia Santu Paulus ruteng

MAHASISWA UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ringkasan Jurnal tentang Neurotransmitter dalam Fisiologi Saraf Otonom

15 Maret 2023   09:29 Diperbarui: 15 Maret 2023   09:42 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnal tentang Neurotransmitter dalam Fisiologi Saraf Otonom membahas tentang pentingnya neurotransmitter dalam mengatur fungsi saraf otonom, yaitu sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan, dan pencernaan.

Neurotransmitter adalah senyawa kimia yang digunakan oleh neuron untuk mengirimkan sinyal ke neuron lain atau ke organ-organ tubuh. Dalam sistem saraf otonom, terdapat dua jenis neurotransmitter utama, yaitu asetilkolin dan noradrenalin.

Asetilkolin diproduksi oleh neuron saraf otonom yang disebut kolinergik, dan berperan dalam mengatur aktivitas sistem saraf parasimpatik, yang berfungsi untuk menurunkan denyut jantung, memperlambat pernapasan, dan meningkatkan aktivitas pencernaan.

Sementara itu, noradrenalin diproduksi oleh neuron saraf otonom yang disebut adrenergik, dan berperan dalam mengatur aktivitas sistem saraf simpatis, yang berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung, mempercepat pernapasan, dan menghambat aktivitas pencernaan.

Pada kondisi normal, sistem saraf parasimpatik dan simpatis bekerja dalam keseimbangan untuk mengatur fungsi tubuh sesuai kebutuhan. Namun, jika terjadi gangguan dalam keseimbangan ini, dapat terjadi berbagai penyakit seperti hipertensi, aritmia jantung, dan gangguan pencernaan.

Oleh karena itu, pemahaman tentang peran neurotransmitter dalam fisiologi saraf otonom sangat penting dalam pengembangan pengobatan untuk penyakit-penyakit tersebut. Beberapa jenis obat telah dikembangkan untuk mengatur aktivitas neurotransmitter ini, seperti penghambat asetilkolin untuk mengobati penyakit Parkinson dan penghambat noradrenalin untuk mengobati hipertensi.

Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan gambaran yang ringkas namun penting tentang peran neurotransmitter dalam mengatur fungsi saraf otonom, serta implikasinya dalam pengembangan pengobatan untuk berbagai penyakit yang terkait dengan sistem saraf otonom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun