Kemarin Jokowi mengajak bangsa ini untuk tidak saling bergesekan. Soal ini kami setuju 100 %. Malah, kami pasti akan memilih untuk mendukung Jokowi. Apalagi, kami juga tahu elektabilitas Jokowi masih yang tertinggi. Karenanya kami akan berpartisipasi dalam mengkampanyekan Jokowi.
Dari Google banyak sekali link-link yang menyebut “dwitunggal jokowi ahok”. Link-link itu diunggah oleh para pendukung Ahok yang rerata juga pendukung Jokowi. Sayangnya, sosialisasi “Dwitunggal Jokowi Ahok” masih kurang greget. Karenanya, agar lebih greget lagi, kami dengan senang hati akan membantu menyuarakannya
Kami akan lebih gencar lagi mempromosikan slogan “Dwitunggal Jokowi-Ahok” lebih dari yang digaung-gaungkan oleh pendukung Ahok yang rerata pendukung Jokowi. Dan kami akan melakukannya dengan senang hati tanpa terbebani oleh apa pun.
“Dwitunggal Jokowi-Ahok. Jokowi adalah Ahok. Ahok adalah Jokowi. Jokowi-Ahok satu pikiran, perkataan, dan perbuatan.” Kurang lebihnya seperti itu cara kami mendukung kampanye pemenangan Jokowi pada Pilpres 2019 nanti.
Agar rakyat Indonesia tidak mudah melupakan slogan Dwitunggal Jokowi-Ahok ini, kami akan selalu mengingatkannya, tentu saja lewat tulisan-tulisan. Misalnya, saat Ahok mendapat remisi, kami akan menulis judul. “Pasangan Dwitunggal Jokowi Mendapat Remisi, Kapan Jokowi Jenguk Ahok di Bui?. Kalau nama Ahok kembali disebut oleh KPK, kami akan menulis judul “Nama Pasangan Dwitunggalnya Disebut dalam Kasus Korupsi, Jokowi Belum Berkomentar”.
Jadi sudah jelas, kami tidak mungkin selamanya bergesekan. Ada kalanya kami sejalan, selaras, dan seirama. Bahkan dalam soal slogan “Dwitunggal Jokowi-Ahok” kami akan berdiri paling depan. Kami akan lebih aktif dari mereka yang mengaku-ngaku pendukung Jokowi Ahok.
Oh ya, bukan hanya “Dwitunggal Jokowi-Ahok”, kami pun akan melanjutkan baliho “Jokowi Capres 2019” yang dipasang Golkar. Tentu saja tidak melakukannya dengan baliho. Tapi cukup dengan tulisan. Sama seperti kader-kader PDIP dan para pendukung Jokowi-Ahok yang girang girap-girap dengan tersebarnya baliho tersebut, kami juga demikian.
Baliho “Jokowi Capres 2019” yang didebar pada sekitar Oktober 2016 telah dengan tegas menunjukkan pada bangsa ini jika Jokowi telah sanggup memecahkan rekor nasional dan dunia sebagai presiden tercepat yang dicapreskan. Bayangkan baru 2 tahun menjabat dan masih banyak masalah yang belum diselesaikan, tapi sudah dicapreskan. Inilah yang tidak sanggup dilakukan oleh Megawati dan juga SBY.
Melihat prestasi Jokowi yang sangat luar biasa tersebut, sama seperti pader PDIP dan pendukung Jokowi-Ahok lainnya, kami pun girang girap-girap.Karenanya kami akan terus menyuarakan kelebihan Jokowi dibanding 2 presiden sebelumnya.
Dan yang pasti, kami tidak lagi saling bergeseka. Justru kami akan bahu-membahu mensukseskan pencapresan Jokowi. Yang kami butuhkan hanya doa restu dari Jokowi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI