Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sejak Rusia Mainkan Kartunya, Borok-borok Erdogan mulai Terungkap

1 Desember 2015   13:14 Diperbarui: 1 Desember 2015   16:05 13552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak memasuki Suriah pada awal Oktober 2015, Rusia mulai memainkan kartu-kartunya. Kartu pertama dibuka. Hanya dalam hitungan hari tentara Rusia mampu menghajar basis-basis ISIS di Suriah. Hal yang berbeda dengan Amerika Serikat dan sekutunya yang telah berbulan-bulan memerangi ISIS, namun kukuatan ISIS bukannya melemah justru meningkat.

Kartu kedua dimainkan. Ketika berpidato dalam KTT G 20 di Turki pada 16 November 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ada 40 negara yang mendanai ISIS, beberapa di antaranya tengan menghadiri KTT G 20. Tidak hanya itu, Putin pun mengungkapkan data intelijen yang didapat dinas rahasianya. Katanya, Rusia memiliki foto udara yang menunjukkan dengan sangat jelas skala perdagangan ilegal produk minyak oleh ISIS. Dalam pidato tersebut Putin tidak menyebut satu pun nama negara yang ditdingnya.

Putin tidak asal bicara. Dua hari setelah pidato presidennya, jet-jet tempur Rusia menghancurkan iringan-iringan truk yang menyelundupkan minyak Suriah. Jumlah truk yang dihancurkan tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 500-an truk. Namun, Rusia masih menutup mulut dengan tidak menyebut negara yang dituju iringan truk itu.

Kemudian pada 24 November terjadilah peristiwa ditembak jatuhnya pesawat bomber SU-24 milik Rusia oleh jet tempur F-16 milik Turki. Suhu politik internasional memanas. Banyak analis yang memprediksikan akan meletusnya perang dunia ketiga. Bagaimana tidak khawatir kalau melihat China dan Iran yang siap mendukung Rusia.

Di sisi lain, Rusia menjadi semakin leluasa menghancurkan basis-basis ISIS sekaligus pemberontak FSA (Tentara Pembebasan Suriah). Sebaliknya, Amerika dan sekutunya tidak bisa lagi bermain-main dengan ISIS. Sebelumnya, Amerika Cs, FSA, dan ISIS memiliki kepentingan yang sama yaitu menggulingkan Presiden Basyar al Assad.

Setelah insiden ditembakjatuhnya SU-24, Rusia semakin trengginas. Kekuatan militernya digeber di wilayah Suriah. Sebaliknya, NATO, di mana Turki menjadi salah satu anggotanya, terkesan tidak menanggapi reaksi Rusia. Sikap NATO sudah tepat mengingat belum ada ancaman militer dari Rusia terhadap Turki.

Rusia semakin di atas angin setelah bantahan-bantahan Turki atas insiden SU-24 dengan mudah dipatahkan. Analisa terakhir menyebutkan SU-24 hanya melintasi wilayah Turki selama 7 detik. Jadi, bukan 5 menit seperti yang diungkapkan Turki. Dengan hanya melintas selama 7 detik, maka pengakuan Turki yang menyatakan telah memperingatai SU-24 sebanyak 10 kali otomatis rontok dengan sendirinya..

Sekarang Rusia tanpa tedeng aling-aling lagi menyebut Turki sebagai negara pendukung ISIS sekaligus negara penadah minyak hasil curian ISIS dari sumur-sumur di wikayah Suriah. Kemarin, 30 November 2015, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim di Paris, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Turki menembak pesawat tempurnya dengan alasan untuk mengamankan pasok minyak dari ISIS.

"Kami mempunyai segala alasan untuk mengatakan bahwa keputusan menembak jatuh pesawat kami didorong oleh keinginan untuk melindungi suplai minyak ke wilayah Turki," tegas Putin. (Turki Dituding Tembak Pesawat Rusia untuk Amankan Minyak) 

Sebelumnya, Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoubi mengungkapkan bahwa minyak yang dibeli Turki dari ISIS tersebut dikirimkan ke perusahaan milik putra Presiden Turki Erdogan. Bukan hanya sebagai penadah minyak hasil curian, Suriah pun menuding Turki sebagai penadah gandum dan artefak bersejarah juga.

Bukan hanya itu, pada Sabtu 29 November 2015 Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem menyatakan desakannya kepada Amerika untuk menyelidiki keterlibatan putra Erdogan dalam perdagangan minyak ilegal dengan ISIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun