“Wahai Rakyatku & Saudara”ku. Janganlah kita larut dlm Demokrasi yg Menyesatkan (Fitnah). Masih bnyk cara yg lebih Ksatria menuju tujuan.” Begitu kicau Eddhi Baskoro Yudhoyono aka Ibas lewat akun Twitter-nya @Eddhie_Baskoro pada 14 Februari 2017.
Membaca kicauan putra bungsu mantan Presiden SBY itu mendadak ingatan kita langsung tertuju ke masa SD puluhan tahun lalu. Waktu itu setiap hari kita mendengar sandwara radio “Saur Sepuh” yang ditulis oleh Niki Kosasih. Dalam satu episodenya, Raja Madangkara, Brama Kumbara berbicara kepada rakyatnya, “Wahai Rakyatku, penduduk Jamparing ...”
Apa bedanya Ibas dengan Brama? Sudah pasti beda. Brama mempunya ajian Serat Jiwa sampai tingkat sepuluh. Satu tinggat dari ajian Serat Jiwa yang dimiliki oleh patihnya, Gotawa. Selanjutnya, setelah menjalani laku, Brama menguasai Ajian Lampah Lumpuh. Dengan ajian saktinya itu, Brama dapat melumpuhkan lawan-lawannya hanya dengan menyentuh salah satu bagian tubuh lawannya.
Kalau Ibas, kira-kira, punya ilmu apa?
Ibas memang lucu dan menggemaskan. Tapi, ternyata ada yang lebih lucu ketimbang Ibas, siapa lagi kalau bukan Jokowi dan para pendukungnya.
Lucunya, para pendukung Jokowi ini ngamuk-ngamuk setiap kali SBY mengicaukan cuitannya lewat Twitter. Katanya, sebaiknya SBY bersikap layaknya negarawan yang lengser keprabon. Bersantai-santai sambil momong cucu dan sesekali ngarang lagu.:
Lha, memangnya SBY cuma mantan presiden seperti BJ Habibie. SBY juga kan politisi. Dia itu Ketua Umum Partai Demokrat. Jadi wajar kalau SBY melakukan manuver-manuver politisnya. Apalagi anak sulungnya yang masih suka ngaku-ngaku prajurit TNI itu sedang nyagub di Pilgub DKI 2017. Jadi, apa yang salahnya dengan cuitan SBY?
Masa SBY berdoa kepada Tuhannya langsung dibully oleh pendukung Jokowi. Lha, berdoa kepada Tuhan itu wajar dilakukan oleh orang yang percaya akan kekuatan Tuhan.
Kalau pendukung Jokowi tidak percaya adanya Tuhan, ya janganlah mengolok-olok SBY yang tengah memanjatkan doanya. Yang lucu ada yang bilang kalau doa SBY itu bersifat politis. Lha SBY kan politisi, SBY itu letua umum. Sejak kapan bangsa ini mengolok-olok warga yang tengah menjalankan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Bukankah apa yang dilakukan oleh SBY dilindungi oleh konstitusi.
Jadi, kalau perlindungan konstitusi kepada umat beragama saja sudah diolok-olok, dilecehkan, dihinadinakan dengan sedemikian nistanya, kok gembar-gembor membenarkan pernyataan Ahok yang mengatakan ayat konstitusi di atas ayat suci. Lantas pernyataan Ahok kalau memilih berdasarkan agama melanggar konstitusi juga dibenarkan.
Logikanya di mana, wong konstitusinya saja sudah dihinadinakan oleh pendukung Jokowi Ahok dengan sebegitu nistanya.