Ramai-ramai becandaan soal #SaveHajiLulung, saya pingin juga ikut-ikutan. Cuma rasanya kurang kreatif kalau copas 100 %, jadi supaya dibilang kreatif saya ganti #SaveHajiLulung menjadi #SaveHajiTulung.
Saya punya banyak cerita tentang Haji Tulung yang belum didengar masyarakat. Begini ceritanya.
Sehari sebelum memasuki bulan puasa menteri agama dan ormas Islam dan institusi-institusi terkait mengadakan rapat tertutup. Setelah hampir tiga jam rapat, menteri agama keluar dengan didamping oleh stafnya.
“Saudara-saudara,” sapa menteri agama di hadapan wartawan yang menunggunya. “Baru saja kami selesai mengadakan rapat. Perlu saudara-saudara ketahui, rapat kali ini bukan untuk menentukan awal puasa atau Ramadhan.”
Puluhan wartawan yang sudah menunggu berjam-jam saling berpandangan. Mereka kebingungan.
“Kalau begitu, apa yang dirapatkan tadi?” tanya seorang wartawan televisi.
“Soal awal Ramadahan, kami semua sudah sepakat, 1 Ramadhan, insya Allah jatuh pada tanggal 12 Maret 2015. Yang kami rapatkan tadi adalah penentuan waktu datangnya Magrib,: jelas menteri agama. “Hasil rapat menyatakan,” menteri agama diam sejenak, “waktu Magrib disesuaikan dengan mulai laparnya Haji Tulung.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H