Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

(Kaleidoskop 2016) Masih Ada Artikel Siluman yang Gentayangan di Kompasiana

31 Desember 2016   10:41 Diperbarui: 31 Desember 2016   11:26 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto layar (dok pri)

Semalam Om Hery Sofyan kebingungan. Pasalnya PP akunnya berganti. Padahal Om Her bilang tidak menggantinya.

Tapi, masalahnya bukan saja di PP yang berganti. Artikel Om Hery yang mendapat 2 vote dan 2 komentar, ternyata jumlah view 0. Masih belum cukup, artikel Om Hery tentang Papua tidak terlihat di rublik wisata. Hanya saja artikel tersebut masih bisa ditemui di Indeks Terbaru. Kok bisa artikel Om Hery jadi siluman?

Sebenarnya ini kasus lama. Kasus ini pernah menimpa sejumlah K-er. Mas Bain Saptaman, Mbak Indira Salim, dan saya sendiri pernah mengalaminya juga. Kalau dulu, waktu Kompasiana masih pakai mesin lawas, artikel siluman hanya muncul di dashboard, tapi tidak muncul di rublik. Sama dengan kasus yang dialami Om Hery, jumlah view 0 meski artikel tersebut mendapat vote dan komen.

Kata Om Hery, artikel itu yang sudah ditayangkan. Tombol “Tayang” sudah diklik. Jadi begitu tombol tayang diklik seharusnya ritual penayangan sudah selesai. Secara otomatis, seharusnya artikel itu muncul di dua tempat sekaligus, di Indeks Terbaru dan di Rublik. Nyata, tulisan itu hanya tayang di “Indeks Terbaru”.

Bukan hanya itu, kata Om Hery, ternyata tulisan yang sudah tayang itu masih tersimpan dalam bentuk draf. Mungkin ini yang membuat tulisan yang diposting di Kompasiana bergentayangan seperti siluman. Arwahnya sudah melayang-layang, tapi raganya masih di draf. Arwahnya ini tidak menampakkan diri di rublik.

Karena wujudnya arwah gentayangan, wajar kalau jumlah view 0. Namanya juga makhluk halus. Tidak nampak, tapi banyak yang mengomentari dan menyukai.

Masalahnya di mana? Sebenarnya tidak ada masalah yang berat. Hanya saja menjadi masalah kalau tulisan yang menjadi siluman itu diikutsertakan dalam lomba. Seperti tulisan siluman yang diposting Om Hery semalam. Dan, sepertinya artikel siluman ini tidak muncul di “dashboard” admin. Akibatnya, tulisan yang dilombakan itu luput dari penilaian juri.

Nah, hari ini ada sejumlah lomba yang deadline. Biasanya, K-er akan memposting artikelnya di saat-saat terakhir. Dengan adanya kasus ini, setelah posting sebaiknya cek draf. Kalau tulisan yang baru saja ditayangkan masih tersimpan di draf, artinya tulisan itu telah menjadi siluman.

Sebenarnya, lebih bagus kalau admin yang menuliskan soal ini. Biar banyak yang baca.

Nah, Om Hery sampai sekarang masih was-was dengan berubahnya PP. Dan sebagai sahabat yang baik tentunya saya berusaha menenangkan pikirannya. Saya bilang, mungkin akun Om Hery dijebol hacker Thailan yang protes dengan tulisan bolanya. Atau bisa juga dijebol hacker Neo-Nazi supaya Om Hery mau menulis tentang Bundesliga.

Tapi, Om Hery tidak perlu takut soalnya Pasukan Khusus Thailan dan milisi Neo-Nazi tidak mungkin masuk ke Borneo. Karena mereka tidak bisa berbahasa Indonesia jadi pasti bingung tanya-tanya rumah Om Hery.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun