Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Intel Rusia Mata-matai Kompasiana

22 Desember 2015   15:24 Diperbarui: 22 Desember 2015   15:24 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Moskow, 22 Desember 2015.

Ujung jarum jam pendek di menara Spasskaya menunjuk angka 8. Sedang, ujung jarum jam panjangnya berada di antara angka 2  dan 3. Di ruang kerjanya Presiden Rusia Vladimir Putin berdiri menyambut kedatangan Direktur Sluzhba Vneshney Razvedki (SVR) Sergei Lebedev.

 “Добрый вечер!” sapa Sergei sambil mengulurkan tangan kanannya.

“Selamat malam,” balas Vladimir seraya menyambut uluran tangan Sergei. Lalu dijabatnya tangan pejabat dinas intelijen itu. “Duduklah,” sambungnya sambil menghempaskan dirinya ke sofa empuk.

“Спасибо,” sahut Sergei. Dengan tenang ia duduk di hadapan Vladimir.

Sejurus kemudian mata Vladimir menatap tajam Sergei. Keduanya di batasi oleh meja selebar 1 meter. Cukup lama Vladimir menatap Sergei. Wajah Presiden Rusia itu menegang. “Apa laporan itu benar?” tanyanya dengan nada datar.

“Net,” jawab Sergei membantah.

“Informasi intelijen kita ternyata didapat dari Kompasiana.” ucap Vladimir sedikit lebih keras.

“Net.”

Vladimir menggelengkan kepalanya. “Uang rakyat yang digelontorkan untuk SVR sangat besar, bahkan berapa pun yang diminta, kami beri. Tapi, ternyata,  agen-agen kita di luar negeri hanya memata-matai Kompasiana. Uang milyaran hanya dipakai untuk membeli pusa enam pulu ribuan.” Kembali Vladimir menggelengkan kepalanya. “Bagaimana bisa?”

“Cэр.” Sergei menggeser sedikit posisi duduknya lebih maju. “Tulisan itu memang benar. Saya baru saja membacanya. Logika dari tulisan itu sangat sederhana. AKP tempat Erdogan berkiprah itu berpahamkan Ikhwanul Muslimin. Kita tahu, paham Ikhwanul Muslimin itu dekat dengan terorisme. Itulah kenapa, di Mesir Ikhwanul Muslimin dicap sebagai organisasi teroris.” Sergei diam sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun