Sebagai cagub, saya merasa ditantang dengan banjirnya artikel dengan judul “Audit bla bla bla.” Audit ini buat saya barang lama. Malah sejak kecil saya sudah sering mendengar lagu yang dipopulerkan oleg Bee Gees ini , ... “Au...dit is Your Love”.
Malah di pertengahan tahun 90-an Audit ini kembali populer. Waktu itu Audit tampil dalam sinetron yang diputar RCTI setiap Senin malam. Sayang gara-gara kurang semok akhirnya Si Doel lebih memilih Sarah yang diperankan oleh Cornelia Agatha ketimbang Zaenab yang dimainkan oleh Audit Kusnaedi.
Dalam pada itu (SH Mintardja mode on), Audit tidak bisa dilepaskan dari sejarah. Demikian juga dengan peristiwa yang sedang banyak diberitakan sekarang terkait KPK yang akan menindaklanjuti kasus yang melibatkan Agung Sedayu.
Menurut sejarah yang telah saya pelajari selama belasan tahun, sangat jelas kalau KPK tidak mungkin bisa mengalahkan Agung Sedayu. Karena sekuat-kuatnya KPK tidak mungkin menghadapi Agung Sedayu. Agung Sedayu sebagai Ki Lurah Pasukan Khusus Kerajaan Mataram ini pastinya akan mengerahkan pasukannya yang berada di perbukitan Menoreh.
Tidak seperti Ahok yang mulai terkesan panik, Agung Sedayu santai-santai saja menghadapi pemberitaan menyangkit dirinya. Malah, sampai sekarang belum ada satu pun komentar dari rekan-rekan terdekat Agung Sedayu, seperti Ki Jayaraga, Glagah Putih. Ki Gede Menoreh, Ki Untara, Sekar Mirah, atau pun Rara Wulan. (Ingat Rara Wulan. Bukan Rara Wilis. Kalau Rara Wilis itu gebetannya Pak AJ yang dikenal sebagai pendekar pemetik bunga dari Nusa Kambangan).
Agung Sedayu ini terkenal dengan kesaktiannya. Dari matanya bisa menyorot sinar yang mampu menghancurleburkan batu. Dengan sejata cambuknya, Agung Sedayu pun mampu membelah dada lawan-lawannya. Dan ada satu ilmu kesaktian lagi yang dimilikinya. Ilmu itu bernama Kakang Kawah Adi Ari-ari. Dengan ilmunini kepala pasukan khusus ini mampu memperbanyak dirinya sehingga membuat lawan-lawannya kesulitan menyerang. Sayang sekali ilmu ini tidak diturunkan kepada sepupunya Glagah Putih, tetapi malah diturunkan kepada ninja Jepang bernama Naruto.
Begitulah kira-kira audit KPK v Agung Sedayu.
