Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aneh, MenkumHAM tidak Memperhatikan Rolex yang Dipakai Gayus

18 Oktober 2015   19:59 Diperbarui: 18 Oktober 2015   20:40 1559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Buat saya bukan saatnya lagi kalau menyoal PK=GT atau GT=PK. Bukan apa-apa, data yang berkeliaran di atas meja kan belum bisa sepenuhnya menjawab GT=PK, apalagi PK=GT. Beda lagi kalau data yang berseliweran di kolong meja itu diangkat semuanya. Bisa jadi kalau semua informasi diangkat dengan mudah kita bisa mengatakan PK=GT dan GT=PK.

Kemarin lewat obrolan dengan akun mas Pur di http://www.kompasiana.com/pria-damai/menguji-nalar-pk-gt-dan-implikasinya_5620043be122bdf1068b456e, saya merasa disadarkan kalau memang data dan fakta yang berjumpalitan di luaran belum menjawab GT=PK atau PK = GT. Ada banyak asumsi yang bisa mematahkan logika yang mengaitkan GT=PK. Saya tidak tahu siapa mas Pur. Yang saya tahu gaya menulisnya yang serba EYD, baik pada artikel maupun pada komentar, mengingatkan saya pada K-er yang saya kenal.

Kita juga jangan terprovokasi oleh satu-dua kompasianer yang mendesak admin untuk memberangus akun PK. Ingat desakan itu benar-benar ada. Karena memang ada yang mendesak admin untuk sekedar mem-banned atau apalah, tapi desakan memberangus yang saya artikan sebagai menghapus juga ada. Desakan untuk memberangus ini kemungkinan merupakan kepentingan pribadi si pendesaknya yang ingin menghapus jejak-jejak komunikasinya dengan akun PK.

Selain disadarkan tentang kelemahan logika PK=GT, kita juga ditunjukkan  sesuatu yang bisa dikatakan tidak ada yang memperhatikannya. Sesuatu itu adalah jam Rolex.

“Mas Gatot, yang menjadi tanda tanya saya, bila foto jam Rolex yang diperlihatkan kepada Ifani adalah jam miliik GT, mungkinkah seorang napi memakai jam Rolex? Tidakkah konyol bila pengawal lapas membiarkan seorang napi tampil menyolok mata di depan publik dengan memakai jam Rolex?” Itu komentar mas Pur yang mengaku berusia lebih dari setengah abad ini.

Apa ada satu dari kita yang pernah menyinggul soal jam Rolex yang melingkar di lengan kiri Gayus seperti yang nampak pada artikel Ifani yang telah dihapus? Bahkan, tidak satu pun media menstrim yang menyoroti arloji mewah yang dipakai Gayus ini.

Memang tidak ada aturan yang melarang napi memiliki atau memakai jam tangan mewah nan mahal. Tapi, buat Gayus masalahnya lain lagi. Sebagaimana yang sempat ramai diberitakan, seluruh harta benda milik Gayus kan sudah disita oleh negara. Mulai dari mobil, rumah mewah, sampai isi save deposit box-nya sudah disita. Tapi, bagaimana Gayus yang diberitakan sudah dimiskinkan itu masih memakai jam mahal merek Rolex yang harganya bisa mencapai ratusan juta Rupiah. Apa Gayus meminjamnya? Meminjam dari siapa?

Yang ruwet kalau diketahui jam mewah tersebut ternyata milik Gayus. Pertanyaannya, bagaimana Gayus bisa memiliki jam tangan Rolex?.

Kalau jam tangan itu milik Gayus, pertanyaannya, kapan Gayus memilikinya? Sebelum atau setelah proses penyitaan harta bendanya? Kalau sebelum, kenapa jam tangan itu tidak termasuk harta yang disita? Bukankah harga jam tangan merek Rolex bisa lebih mahal dari harga mobil milik Gayus yang disita. Tidak percaya, tanya saja pada Ustad Anis Matta, mantan Presiden PKS yang juga memiliki jam tangan merek Rolex.

Kalau Gayus memiliki arlojinya setelah proses penyitaan, pertanyaannya, bagaimana Gayus bisa memilikinya? Apakah Gayus membelinya atau arloji itu ada yang memberi? Kalau Gayus membelinya, uangnya dari mana? Kalau Rolex itu diberi, siapa yang memberinya dan apa motifnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun