Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Alasan Saya Mendukung Dana Aspirasi

25 Juni 2015   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:12 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Salam 3 besar. Saya Gasa. Saya anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Kesejahteraan Sosmed. Dan saya seorang ustad yang rajin berdakwah lewat sosmed. Soal Dana Aspirasi, jelas saya sebagai anggota legislatif tentunya sangat mendukung.

Lebih dulu saya mau menjelaskan tentang mekanisme Dana Aspirasi. Begini mekanismenya. Programnya berdasarkan usulan anggota DPR. Tapi, dananya tidak dikelola langsung oleh anggota DPR karena mekanisme penyalurannya dilakukan melalui pemerintah daerah dan dananya akan masuk ke APBD. Jadi saya sebagai anggota DPR tidak memegang sepeser pun duit Dana Aspirasi yang besarnya 20 Milyar itu. Katanya, cara ini untuk mengantisipasi penyimpangan.

Jadi dengan adanya Dana Aspirasi ini saya sebagai anggota DPR mandapat tanggung jawab baru. Saya karena tuntutan UU terpaksa menjadi “calo pembangunan”.  Program-progam yang datangnya dari siapa saja itu kemudian diusulkannya ke pemerintah daerah.

Saya tinggal bilang, “You, tahu ane punya program  A, B, C,” kata saya kepada pemda, “You tenang aja, duitnya ada sama ane. You tahu berapa? 20 M,” lanjut saya, “Jadi, you tinggal teken saja.”

Kalau saya tidak punya program alias jeblok ide, bagaimana? Gampang saja, saya tinggal datang ke pemda, terus tanya. “You punya program apa? Lalu ambil alih program yang sudah dirancang pemda, “Gimana kalau program itu buat ane saja. Ane punya duit 20 M. Persoalan “itu” gampang.”

Terus kira-kira apa yang akan dilakukan saya sebagai anggota DPR yang terhormat kalau program-programnya dieksekusi. Rencana saya begini, nantinya di sekitar lokasi program akan dipasangi baliho-baliho, spanduk, poster, atau lainnya. Pada media luar ruangan itu akan ditulis “Proyek Pembangunan Jembatan Ini atas Usulan Bapak Ustad Gasa, Anggota DPR RI Periode 2014-2019 dari Partai Kesejahteraan Sosmed.” Nah, dari sekian luas media luar ruangan itu 70 % nya ditutupi oleh foto diri saya. Dan itu sangat berguna untuk sosialisasi kalau saya mau nyalon lagi di 2019 nanti.

Hal lainnya yang membuat saya senang dengan adanya Dana Aspirasi ini karena saya punya alasan untuk bolos. Tinggal bilang saja, alasannya sedang di daerah mendengar aspirasi rakyat. Jadi jangan nantinya sangat wajar kalau tingkat kehadiran saya sangat rendah. Itu semata-mata karena kerajinan saya turun ke daerah.

Soal potensi korupsi?

Gampang saja, kan sekarang teman-teman saya sedang usaha peras keringat mengebiri wewenang KPK. Nah, kalau upaya ini berhasil nantinya KPK tidak bisa lagi menyadap seenaknya. KPK tidak bakal lagi menyeberluaskan isi percakapan seperti dulu waktu menyadap kolega saya Ustad Luthfi Hasan Ishaaq.

Dan, asal tahu saja Dana Aspirasi dan revisi UU KPK itu satu paket. Makanya saya tenang-tenang saja. Kenapa saya tenang-tenang saja? Kan rakyat yang biasa nyinyir juga tenang-tenang saja. Tidak terdengar atau tidak terbaca status-status mereka yang menolak Dana Aspirasi. Padahal biasanya mereka paling berisik. Yang kecil-kecil dibesar-besarkan. Yang tidak ada diada-adakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun