Rabu, 15 Maret 2023, akun media sosial Facebook CNN Indonesia mengunggah status terkait status hukum Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam kasus korupsi BAKTI Kominfo.
Dalam statusnya itu, CNNIndonesia menginformasikan bahwa Menkominfo Johnny G Plate telah berstatus sebagai tersangka.
Pada hari yang sama CNN Indonesia telah mengklarifikasi bahwa isi unggahan itu tidak benar atau salah. CNNIndonesia juga menegaskan bahwa status hukum Menkominfo Johnny G Plate masih sebagai saksi.
Lebih lanjut, CNN Indonesia juga mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf pada Johnny G Plate serta semua pihak yang dirugikan atas kekeliruan tersebut.
"Dengan pemberitahuan ini kesalahan telah kami koreksi," tulis CNNIndonesia pada salah satu paragrafnya
Sebar Hoax, CNNIndonesia Terlibat Politisasi?
Sayang, upaya klarifikasi CNNIndonesia tersebut bagaikan menabur garam ke lautan alias sia-sia. Pasalnya, tangkapan layar status CNNIndonesia yang menginformasikan status hukum Johnny G Plate telah menyebar luas.
Pertanyaannya, bagaimana bisa media sekelas CNNIndonesia yang memiliki pengakses besar justru turut serta menyebarkan informasi hoax?
CNNIndonesia.com, menurut laporan yang dirilis oleh Reuters Institute pada 15 Juni 2023, diakses oleh 35 persen masyarakat Indonesia. Jumlah ini menemppati CNNIndonesia.com menempati ketiga di bawah Detik.com (65 persen) dan Kompas.com (48 persen).
 Sementara, follower akun Facebook CNNIndomesia sendiri berjumlah 2,6 juta.
Ataukah operator atau admin Facebook CNNIndonesia memiliki agenda tersendiri dalam kasus dugaan korupsi pengadaan BTS oleh BAKTI Kominfo? Misalnya, memolitisasi kasus ini dengan tujuan membangun framing negatif terhadap Johnny G Plate selaku Sekjen Nasdem serta Nasdem.
Menariknya, dari semua akun media sosial CNNINdonesia, hanya akun Facebook CNNIndonesia yang menyebarkan hoax tersebut.
Ada apa dengan operator akun Facebook CNNIndonesia?
Dugaan bila operator Facebook CNNIndonesia terlibat dalam upaya politisasi kasus hukum sangat MASUK AKAL Â sebab sangat TIDAK MASUK AKAL bila operator media sosial milik CNNIndonesia secara gegabah turut menyesatkan informasi yang dapat menggerus kredibilitas CNNIndonesia sendiri.
Anyir Politisasi Kasus Korupsi BTS BAKTI Kominfo
Anyir politisasi dalam proses hukum terhadap dugaan korupsi pengadaan BTS oleh BAKTI Kominfo memang sangat kencang.
Seperti dalam artikel "Kejagung Diduga "Setting" Ketidakhadiran Menkominfo Johnny G Plate?" ini, Kejagung diduga sengaja memilih 9 Februari 2023 sebagai Hari H pemeriksaan sebab pada itu Menkominfo Johnny G Plate telah diagendakan menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional yang digelar di Medan, Sumatera Utara.
Selain itu, Kejagung pun terkesan berupaya sekuat tenaga menggiring opini publik tentang keterlibatan Johnny G Plate dalam kasus ini. Misalnya, Kejaksaan Agung mengaku tengah memeriksa sejumlah dokumen untuk memastikan ada atau tidaknya yang diteken Johnny Plate sebagai pengguna anggaran proyek ini.
"Kita cek dulu surat-suratnya. Dia tanda tangan apa ini, lagi kita cek satu-satu," ujar Kasubdit Penyidikan Direktorat Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Haryoko Ari Prabowo kepada Tribunnews.com pada 26 Februari 2023.
Pernyataan tersebut sebenarnya tidak perlu disampaikan kepada media. Sebab, sebagai Pengguna Anggaran (PA) Menkominfo Johnny G Plate pasti mengetahui dan menandatangani seluruh dokumen keuangan BAKTI Kominfo dan BLU-BLU (Badan Layanan Umum) lainnya yang berada di lingkungan kementeriannya.
Tak salah jika terkait pemeriksaan pertama terhadap Johnny G Plate 9 Februari 2023, Presiden Jokowi menegaskan bahwa semua pihak dalam kasus ini harus menghormati proses hukum.
"Kita semua harus hormati proses hukum," kata Jokowi usai peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Medan, pada 9 Februari 2023.
Informasi hoax yang disebarluaskan oleh akun media sosial CNNIndonesia ini semakin menguatkan bukti-bukti adanya upaya politisasi atas kasus dugaan korupsi pengadaan BTS oleh BAKTI Kominfo.
Apalagi beberapa waktu sebelumnya. mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Menko Polhukam Mahfud Md dalam sebuah pertemuan pada 25 Januari 2023.
Ketika itu keduanya, membincangkan tentang dijadikannya hukum sebagai alat tawar (bargaining) untuk memaksa parpol atau tokoh agar berposisi dan berkoalisi dalam Pilpres 2024.
"Kasus hukum dijadikan alat tawar (bargaining) untuk memaksa parpol atau tokoh bangsa untuk berposisi dan berkoalisi menjelang hajat besar Pilpres 2024," kata Denny Indrayana dalam keterangan yang disampaikannya pada 2 Februari 2023.
Proses hukum kasus dugaan korupsi pengadaan BTS oleh BAKTI Kominfo memang tak bisa lepas dari intervensi politik, utamanya Pilpres 2024.
Jika demikian, seperti yang pernah diungkapkan oleh Mahfud MD pada 9 November 2017, "Setiap kasus bisa dicari pasal benar atau salahnya menurut hukum. Tinggal siapa yang lihai mencari atau membeli. Intelektual tukang bisa mencarikan pasal-pasal sesuai dengan pesanan dan bayarannya."
Dalam politik, segala cara bisa ditempuh. "Politics is the art of the possible," kata Otto von Bismarck.
Pemikiran kanselir pertama Kekaisaran Jerman abad ke-19 itu menyiratkan bahwa dalam politik segala cara bisa digunakan. Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin. Demikian pula sebaliknya. Itu juga yang terjadi pada kasus dugaan korupsi pengadaan BTS oleh BAKTI Kominfo.
Bukan Hoax Terakhir
Media Massa, khususnya media sosial seperti yang dikelola oleh CNNIndonesia.com, merupakan suatu sarana yang paling efektif dalam menyampaikan pesan, baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Dengan kemampuannya juga, media mampu menyampaikan segala kepentingan, termasuk kepentingan politik. Karenanya, media dianggap mampu mempengaruhi pikiran publik.
Sekalipun CNNIndonesia telah mengklarifikasinya, namun hoax yang diproduksi sekaligus disemburkannya akun Facebook-nya pastinya telah mempengaruhi publik. Karena informasi hoax tersebut, opini negatif publik tentang sosok Johnny G Plate pun terbangun.
Jika mengamati kasus dugaan korupsi pengadaan BTS oleh BAKTI Kominfo, hoax yang disemburkan seperti yang diunggah oleh akun Facebook CNNIndonesia bukan yang pertama. Sebelumnya, pada Desember 2022, media dihebohkan oleh hoax tentang penggeledahan rumah pribadi Johnny G Plate.
Tetapi, bagi Johnny G Plate sendiri, beredarnya informasi hoax, termasuk yang disemburkan oleh CNNIndonesia justru semakin menyadarkan dirinya bahwa upaya politisasi dengan membangun framing negatif tentang dirinya memang benar-benar terjadi. Dan Johnny pun pastinya telah menyadari bila hoax kali ini bukan yang terakhir .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H