Selain Mak Beti, ada juga Tissa Biani, YouTuber, Edho Zell, hingga Alfy Saga yang memberikan dukungan atas pengesahan RKUHP.
"Saat ini pemerintah sedang berupaya dalam proses pembangunan hukum lewat RUU KUHP," tulis Tissa Biani lewat akun Instagramnya.
Jika diperhatikan, konten-konten yang diunggah para influencer tersebut terlihat janggal. Mereka tidak menggunakan bahasa anak muda atau anak gaul seperti biasanya. Karenanya muncul dugaan bila konten-konten itu diunggah berdasarkan template yang dibagikan kepada para influencer.
Parahnya lagi, Mak Beti secara terang-terangan menyebut kontroversi yang timbul dalam penyusunan RKUHP sebagai hoax. Konten Mak Beti ini blunder fatal karena kontroversi tidak sama dengan hoax.Â
Dengan menyamakan perbedaan pendapat sama dengan hoax, konten yang diunggah Mak Beti ini bukan saja mencerminkan sikapnya yang anti-demokrasi, tetapi juga menguatkan pendapat bila RKUHP anti-kritik
Saking derasnya kecaman, para influencer pun sampai menghapus postingannya di media sosial. Kini konten-konten para influencer itu sudah tak ditemukan lagi. Namun, netijen sudah keburu menjepretnya.
Seleb promo produk
Seleb promo Undang Undang (lagi) https://t.co/3IuGnXFunx pic.twitter.com/OuOF7Gsulg--- Kamal | Photo Manipulator (@andikamalreza) December 7, 2022
Gunakan Influencer, Kominfo tak Salah
Kominfo melalui Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengakui telah membayar sejumlah influencer untuk menggalang dukungan terhadap RKUHP. Konten-konten yang diunggah oleh para influencer itu berisikan sisi positif dari RKUHP yang kerap disebut juga sebagai KUHP Baru.Â
"Kita ini prinsipnya menggunakan segala jenis media yang tersedia untuk mensosialisasikan RKUHP, ya termasuk influencer," kata Usman kepada reporter detikX.
Sebagaimana yang dituturkan Usman, RKUHP akan terus dikampanyekan, bahkan setelah disahkan. Ditambahkan juga oleh Usman, kampanye terkait RKUHP sudah dilaksanakan sejak Agustus 2022.
Dalam sosialisasinya itu, Kominfo tidak bekerja sendiri. Usman mengaku pihaknya bekerja sama dengan komunitas Siberkreasi, komunitas digital yang dibesut Yosi Mokalu.