Sebagaimana yang diberitakan, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) terus mendorong kemajuan wastra Indonesia, termasuk tenun, Dekranas juga berencana mengusulkan wastra nusantara sebagai warisan budaya tak benda Indonesia di UNESCO. Demikian yang disampaikan Ketua Bidang Promosi dan Humas Maria Anna Plate.
Upaya Dekranas dan Kominfo Langlang Buanakan Wastra Nusantara
Indonesia memiliki empat wastra atau kain tradisional sebagai kekayaan budayanusantara, yaitu kain batik, kain ikat, kain songket, dan kain tenun. Keempatnya dibuat dengan cara yang berbeda-beda, begitu juga dengan motifnya. Keunikan dari wastra adalah pada makna dan filosofis yang dimiliki tiap motifnya.Â
Dari keempat wastra Indonesia tersebut, baru batik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia tak benda. Pengakuan ini diperoleh wastra yang terdapat di segala penjuru tanah air ini pada 2 Oktober 2009.
Jika mengacu pada Batik Trusmi di Cirebon, bisa dikatakan 100 persen wastra diproduksi oleh UMKM. Sebagai catatan, batik printing bukan termasuk  batik karena proses pembuatannya yang tidak melalui proses sebagaimana pembuatan batik.
Karenanya sangat tepat jika Dekranas berupaya mengakselerasi wastra sebagai produk UMKM nasional. Rencananya, Dekranas menampilkan wastra-wastra produksi UMKM ke panggung internasional, salah satunya wastra yang diproduksi oleh pelaku UMKM di Bali.
"Kami ingin menyampaikan bahwa dalam selembar kain terdapat filosofi kehidupan yang sarat makna, terdapat pesan dan cerita serta kandungan nilai kehidupan yang sarat hikmah," ujar Anna Plate, di acara webinar Digitalk "Bersama Dekranas Mendorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui UMKM Kreatif Wastra" yang digelar di Sheraton Bali, pada 30 Juni 2022.
Sementara Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong mengungkapkan Kominfo sebagai ex-officio, sudah menyosialisasikan dan mempublikasikan gebrakan Dekranas dalam hal preservasi produk kerajinan budaya nasional termasuk kain wastra atau wastra tenun.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat terus terjaga dan berlangsung dari bulan ini sampai nanti bulan Agustus 2022 ketika Kemenkominfo menjadi Campaign Manager untuk Gernas BBI yang berpusat di provinsi Papua", tuturnya.
Upaya Dekranas dan Kominfo dalam meng-go internasional-kan wastra Indonesia sangat tepat. Pertama, karena wastra memiliki nilai seni tinggi yang menjadi incaran kolektor mancanegara. Kedua, wastra diproduksi oleh UMKM yang menjadi tulang punggu perekonomian nasional..
Kilau Digital Permata Flobamora yang Layu sebelum Berkembang.
Setahun lalu, atau tepatnya pada 18 Juni 2021, Menkominfo Johnny G Plate mengunjungi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka menghadiri puncak acara "Kilau Digital Permata Flobamora".