Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soal Video Jokowi Marah, Komentar Effendi Gazali dan Ernest Prakasa Ngawur

4 Juli 2020   08:13 Diperbarui: 23 Juli 2020   12:30 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi (Sumber: Tribunnews.com)

"Jokowi Marah". Begitu tema besar yang menarik perhatian publik setelah Istana merilis pidato Jokowi pada 28 Juni 2020. Sebenarnya, pidato tersebut disampaikan Jokowi pada 18 Juni 2020 atau 10 hari sebelumnya. Karuan saja, kemarahan Jokowi tersebut memunculkan sejumlah komentar negatif. 

Ada yang berspekulasi kalau video itu dilempar untuk test the water terhadap wacana reshuffle atau perombakan kabinet. Komentar soal bakal adanya reshuffle kabinet ini yang paling santer dibanding komentar-komentar lainnya.

Komentar tentang kemungkinan perombakan kabinet ada benarnya. Kemungkinan ini tersirat dari beberapa bagian pidato Jokowi, di antaranya:

Saya harus ngomong apa adanya, enggak ada progres yang signifikan, enggak ada. Kalau mau minta Perppu lagi, saya buatin Perppu kalau yang sudah ada belum cukup, asal untuk rakyat, asal untuk negara, saya pertaruhkan reputasi politik saya. 

Kata reshuffle pun terlontar dalam pidato tersebut. 

Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. 

Maka jelas, komentar tentang bakal dilaksanakannya perombakan kabinet bukanlah komentar ngawur. 

Ada juga yang menangkap bila kalau kemarahan Jokowi tersebut sesuai teks. Maksudnya, kemarahan Jokowi tersebut sesuai skenario yang tertulis pada kertas yang dipegangnya saat itu. Effendi Gazali menjadi salah seorang yang berpendapat demikian. Pendapat itu diucapkannya saat pakar komunikasi itu tampil dalam ILC edisi 30 Juni 2020, Effendi Gazali 

Effendi, dalam tayangan yang disiarkan langsung TV One tersebut, mengaku sepakat dengan pendapat Rocky Gerung.


Kalau Rocky tidak paham soal pidato, masih bisa dimaklumi. Tetapi tidak bagi Effendi. Pasalnya, Effendi adalah pakar komunikasi dengan gelar "profesor". 

Ada empat teknik pidato (bisa digoogling), yaitu impromptu, memoriter, naskah, dan ekstemporan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun