Sayangnya, saya sedang tidak ingin membahas soal BW dan logika ngelanturnya.
Kembali lagi ke mantan dan Prof Eddy yang dikaguminya.
Setelah mantan selesai meluapkan kekagumannya, saya mengambil nafas.
"Begini," kata saya. "Prof Eddy memang cerdas. Tapi, belum bisa dibilang jenius."
"Lho, kok bisa begitu?"
"Waktu sidang kemarin, Prof Eddy bicara panjang kali lebar dengan istilah-istilah hukum yang sulit diterima kuping awam. Padahal, intinya cuma ingin menegaskan kalau tuduhan harus disertai bukti. Tanpa bukti, tuduhan mentah dengan sendirinya."
"Itu betul."
"Nah, itu tanda kalau Prof Eddy bukan orang jenius. Kalau jenius seharusnya Prof Eddy bisa menyederhanakan segala sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah."
"Terus ...."
"Kalau intinya cuma tuduhan harus disertai bukti, kan nggak perlu penjelasan panjang lebar. Tinggal mengibaratkan saja dengan sayur asem. Sayur asem, kan harus ada asemnya. Tanpa asem, tidak bisa dibilang sayur asem. Gampang, kan?"
"...."
"Begitu cara orang jenius berpikir."