Dan, meskipun disebut tingkat elektabilitasnya menurun hingga di bawah 50 persen, bagi Jokowi-Ma'ruf, hasil survei Litbang Kompas tersebut sangat positif.
Pertama, ada 13,4 persen resptonden yang tidak mau menjawab pertanyaan soal paslon pilihannya jika Pilpres 2019 dilangsungkan pada saat survei digelar.
Bagi Jokowi-Ma'ruf yang menurut Litbang Kompas memiliki tingkat elektabilitas 49,2 persen tentunya lebih mudah memenangkan Pilpres 2019. Lantaran paslon yang didukung oleh PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, dan PSI ini hanya membutuhkan tambahan sekitar 0,9 persen suara kelompok undecided voter.
Bandingkan dengan Prabowo-Sandi yang memiliki tingkat elektabilitas hanya 37.4 persen. Untuk memenangkan Pilpres 2019, keduanya harus menambah dukungan sekitar 12,7 persen suara kelompok undecided voter.
Dengan demikian, pekerjaan Jokowi-Ma'ruf dan tim pemenangan kampanyenya jauh lebih ringan dengan pasangan Prabowo-Sandi beserta tim pemenangan kampanyenya.
Kedua, penurunan tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf selama enam bulan hanya 3,4 persen atau rerata 0,56 persen per bulannya. Sebaliknya kenaikan tingkat elektabilitas Prabowo-Sandi dalam rentang waktu yang sama hanya 4,7 persen atau rerata 0,7 persen per bulannya.
Jika mengacu pada hasil survei Kompas tersebut, jelas jika dengan kenaikan tingkat elektabilitasnya, Prabowo-Sandi tidak mampu menyalip tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dalam rentang waktu 1,5 bulan setelah Litbang Kompas menggelar surveinya. Artinya, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Jokowi-Ma'ruf akan memenangkan Pilpres 2019 yang digelar pada 17 April 2019.
Ketiga, menurut Litbang Kompas, ekstrapolasi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 persen dan Prabowo-Sandi 43,2 persen. Angka ini diambil dengan mengasumsikan kelompok undecided voter terbagi secara proporsional menurut pilihan responden pada kedua paslon.
Meskipun menurut hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2018 ekstrapolasi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menurun 4,9 persen dari 61,7 persen, kenailkan ekstrapolasi elektabilitas Prabowo-Sandi yang disebut sebesar 4,9 persen dari 38,3 persen tetap masih di bawah Jokowi-Ma'ruf.
Karenanya, meskipun tingkat elektabilitas Jokowi disebut di bawah 50 persen, dari sudut manapun, hasil survei Litbang Kompas tetap memprediksikan Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang Pilpres 2019.
Tidak ada salahnya jika mengatakan survei Litbang Kompas sebagai skenario terburuk Jokowi yang mematenkan kekalahan Prabowo dalam Pilpres 2019.