"Mengapa di dunia ini
Selalu menertawai?
Hidupku yang hina ini
Berteman dengan seorang gadis
Mengapa semua manusia
Menghina kehidupannya?
Mencari nafkah hidupnya
Sebagai seorang pramuria ..."
Sontak lagu yang diciptakan sekaligus dipopulerkan oleh The Mercy's itu mengalun merdu mendayu saat membaca pemberitaan tentang ibunda Sandiaga Uno, Mien Uno yang mengaku sakit hati lantaran anak kesayangannya dirisak lewat tagar #SandiwaraUno.Â
Lantas, selain menantang pihak yang menuding anaknya melakukan 'Sandiwara Uno' untuk meminta maaf, perempuan berusia 75 tahun ini pun meluapkan kepedihan hatinya.
"Saya sedih banget sebagai orang tua yang melihat keadaan yang terus-menerus dipertentangkan yang sebetulnya itu adalah hal yang tidak benar," kata Mien yang kini lebih dikenal dengan nama Mami Uno ini (Sumber: Detik.com).
Sandi memang bukan seorang pramuria alias pelacur sebagaimana lagu "Kisah Seorang Pramuria" yang belakangan dipopulerkan kembali oleh band rock Boomerang. Sandi adalah seorang pengusaha sukses dengan harta berlimpah, sampai-sampai sebagian hartanya disebut-sebut disimpan di luar negeri.
Sandi juga dikenal sebagai seorang politisi yang sejak 2012 sudah mencoba peruntungan dengan coba-coba mengikuti Pilgub DKI Jakarta 2012. Sayang ketika itu tidak ada satu pun parpol yang meliriknya. Sandi baru bisa dibilang mendapatkan kesuksesan yang diimpikannya pada saat mengikuti Pilgub DKI 2017. Dan, sekarang Sandi kembali mencoba peruntungannya dengan terjun dalam Pilpres 2019.
Namun demikian, belakangan Sandi dituding kerap merekayasa alias bersandiwara guna meraih simpati.. Atas dugaan tersebut, netijen pun memviralkan tagar #SandiwaraUno.
"#SandiwaraUno" sendiri bukanlah tagar yang ujug-ujug bermunculan di lini masa media sosial. Karena sebenarnya tagar tersebut merupakan reaksi atas aksi Sandiaga yang dianggap kerap kali menyajikan sandiwara oleh sejumlah netijen.
Tagar #SandiwaraUno pun sebenarnya sudah lama beredar di medsos. Setidaknya sejak pertengahan November 2018. Ketika itu beredar video yang isinya memperlihatkan penolakan kedatangan Sandi  di Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara pada 11 November 2018.
Dalam video yang dirilis oleh Badan Pemenangan Pemilu (BPN) Prabowo-Sandiaga nampak sebuah poster yang dibentangkan di salah satu lapak pedagang. Poster bertuliskan ""Pak Sandiaga sejak kecil kami sudah bersahabat, jangan pisahkan kami gara-gara pilpres, pulanglah!".