Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Begini Cara Kader Hizbut Tahrir Bisa Masuk Surga

5 November 2018   07:30 Diperbarui: 5 November 2018   10:56 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masa Akhi tidak tahu?" ujar ustadz yang tergabung dalam gerakan politik yang berencana mendirikan kekhilafahan ini. "Dia itu, Gatot itu, thagut, anti-Islam, kafir laknatullah, musailamah al kadzab dari Indonesia."

"Kok mirip dengan Khadafi seperti yang diunggah situs yang dikelola kader dakwah," kataku dalam hati. (Mengungkap Rahasia Kelam Sosok Qaddafi : Fir'aun, Toghut, Dan Musailamah Al-Kadzab Dari Libya (1))

"Hmmm...," gumamku.

Mendadak ada yang menggelitiki otakku. Mereka, para kader dakwah menyebut siapa pun yang dianggap musuhnya sebagai Firaun. Padahal, Firaun sendiri tidak pernah memaki musuh-musuhnya dengan "Firaun lo!".

"Bukan hanya itu, Akhi. Gatot juga punya banyak trik licik dalam membela aliran sesat Syiah," lanjutnya sambil menyebut satu persatu trik yang dimaksudnya.

Mendengar pembeberannya, aku hanya bisa tersenyum. Sebab trik-trik yang disebutkannya itu mirip dengan yang pernah ditudingkan kader dakwah kepada Habib Rizieq Shihab (Inikah trik-trik Habib RS dalam membela aliran sesat Syi'ah?)

"Kalau Gatot seperti itu, bagaimana bisa dia masuk surga?"

"Itulah yang kami tidak tahu. Makanya  kami demo. Soalnya kami yakin ini adalah konspirasi jahat zionis, Freemason, Illuminati, asing, aseng, asong, PKI, ...."

"Kalau Kokoh Ustadz dan kader dakwah lainnya sendiri bagaimana bisa masuk surga," tanyaku penasaran.

"Oh, kalau itu gampang sekali," jawab Kokoh Ustadz sambil mengambil pose lantas memotret dirinya sendiri. "Itu karena kami jago nyamar. Di dunia kami nyamar dengan membawa-bawa bendera hitam yang kami tulisi dengan kalimat tauhid. Dengan begitu banyak orang yang percaya kalau kami adalah kader dakwah, pejuang Islam, dan lainnya."

"Terus ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun