Jelang "peringatan" 1 tahun Aksi 411 yang digelar pada 4 November 2016, isu makar terhadap Presiden RI Joko Widodo kembali mengusik.
Jika dibandingkan dengan peristiwa di seputaran tanggal 2 Desember 2016 di mana terjadi penangkapan atas sejumlah terduga pelaku makar, situasi tanah air di sekitar tanggal 4 November 2016 jauh lebih mencekam.
Jelang Aksi 411 beredar informasi tentang akan adanya rencana makar terhadap Jokowi. Di saat kabar itu beredar, pada  31 Oktober 2016, Jokowi menemui Prabowo Subianto di Hambalang.
Menyusul pertemuan Jokowi-Prabowo, pada 2 November 2016, , Susilo Bambang Yudhoyono mendadak menemui Menko Polhukam di kantornya yang dilanjutkan dengan menyambangi Wapres Jusuf Kalla di kediamannya.
Kemudian jelang 4 November 2016, Seluruh Polda di Jawa dan sejumlah Polda di sejumlah daerah diberitakan menetapkan Status Siaga 1. Sejak status itu ditetapkan, nampak sepasukan regu Brimob bersenjata laras panjang menjaga Stasiun Kejaksan Cirebon. Status Siaga 1 ini tidak ditetapkan jelang 2 Desember 2016, setidaknya tidak satu pun media yang menginformasikannya.
Pada Hari-H, terjadi bentrokan antara aparat keamanan dengan pengunjuk rasa di depan Istana negara. Bentrokan yang terjadi pada saat peserta aksi membubarkan diri pada hari telah gelap ini dipicu oleh sejumlah aksi provokasi yang dilontarkan oleh sejumlah kelompok kepada peserta Aksi 411.
Malam hari pastinya dipilih karena pada saat itu baik demonstran dan aparat keamanan gabungan Polri-TNI sudah dalam kondisi letih baik fisik maupun psikis.
Hampir bersamaan dengan memanasnya situasi di depan Istana, terjadi penjarahan beberapa toko di kawasan Penjaringan. Sepertinya, ada pihak yang merencanakan kerusuhan massal seperti yang terjadi pada Mei 1998.
Setelah 4 November 2016, Jokowi menggelar road show ke beberapa kesatuan militer dan Polri. Selain itu, Jokowi dan sejumlah petinggi negara pun sibuk menemui atau mengundang sejumlah tokoh, khususnya ulama.
Menariknya, pada saat Aksi 411 yang digelar di depan Istana setelah pukul 13.00 WIB atau Sholat Jumat, Jokowi masih berada di Bandara Soeta. Mirip dengan Soekarno saat mengahadapi situasi genting, Jokowi diberangkatkan menuju Istana Bogor.
Sesampainya di Istana Bogor, beberapa kali Jokowi menyatakan niatnya untuk kembali ke Jakarta. Tetapi, beberapa kali niat Jokowi tersebut ditahan. Sampai akhirnya, keingingan Jokowi untuk kembali ke Jakarta tidak dapat lagi dicegah.