Ada sesuatu yang patut diwaspadai dengan pelaporan Anies Baswedan ke KPK atas dugaan penyimpangan dana Frankfurt Book Fair 2015 senilai Rp 146 milar. Pelapornya Direktur Government Against Corruption and Discrimination (GACD) Andar Situmorang. Andar melaporkan Anies ke KPK pada Kamis, 9 Maret 2017.
Apa yang membuat laporan terhadap Anies ke KPK ini patut diwaspadai?
Sebenarnya isu dugaan korupsi yang menjerat Anies ini sudah muncul sekitar seminggu setelah hari pencoblosan Pilgub DKI 2017. Isu ini langsung digoreng kian kemari oleh sejumlah situs yang dikenal sebagai pendukung Jokowi-Ahok. Tetapi, setelah munculnya klarifikasi dari Goenawan Muhamad yang juga ketua komite pameran, sejumlah situs menghapusnya.
Namun demikian, isu ini kembali dimunculkan bersamaan dengan pelaporan Anies ke KPK oleh GACD. Goenawan kembali menyampaikan klarifikasinya. Berbeda dengan ketika pertama kali isu ini muncul, kali ini klarifikasi Goenawan tidak digubris. Bahkan sejumlah media tidak mempublikasikan klarifikasi Goenawan yang juga dikenal sebagai pendukung Ahok.
Dari gelagat itu juga bisa terbaca kalau isu ini akan tetap dipertahankan dan akan terus digoreng. Â Dari situlah juga muncul kalau kalau isu ini direncanakan untuk menjatuhkan Anies dalam putaran kedua Pilgub DKI 2017.
Bagaimana menjatuhkan Anies lewat dugaan korupsi penyimpangan dana pameran buku?
Lewat juru bicaranya, Febri Diansyah, KPK akan menelaah setiap laporan dugaan korupsi yang diterimanya. Dengan demikian, jelas pelaporan atas Anies pun akan menjadi bahan telaah KPK. Untuk menelaah suatu laporan, KPK akan memeriksa pihak-pihak terkait, termasuk Anies. Untuk itu, KPK akan memanggil Anies. Dan perlu juga diperhatikan, berita tentang rencana KPK yang akan menelaah laporan atas Anies ini menjadi sorotan khusus sejumlah media.
Pemanggilan KPK terhadap Anies yang tengah menghadapi putaran kedua Pilgub DKI 2017 pastilah akan mempengaruhi elektabilitasnya. Sekalipun status Anies saat itu masih terperiksa, namun persepsi tentang Anies sebagai koruptor akan dibangun secara masif. Sederhananya, Anies akan dijatuhkan dengan cara di-Sylviana Murni-kan.
Masalah lain yang juga patut diwaspadai adalah soal waktu pemanggilan. Kalau waktu pemanggilan KPK mepet dengan hari pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI yang jatuh pada 19 April 2017, maka saat hari pencoblosan, pemanggilan Anis sedang hangat-hangatnya  diberitakan. Anies akan di-SBY-kan dan KPK akan berperan sebagai Antasari Azhar.
Bisa dibayangkan bagaimana derasnya pemberitaan media ketika Anies mendatangi KPK untuk menjalani pemeriksaan atas kasus dugaan korupsi yang dituduhkan kepadanya. Dan, bisa juga diperkirakan persepsi negatif yang disarangkan pada Anies pascapemeriksaan yang dilakukan oleh KPK.
Tidak sulit untuk membaca strategi penjungkalan Anies ini. Sama seperti logika, 1, 2, 3, pasti setelah itu 4 lalu 5. Persoalannya, tinggal bagaimana kubu Anies menghadapinya.