Entah untuk kali keberapa media PKS menggunakan nama “Nabi Muhammad” untuk menghasut dan menyebar kebencian. Lama tidak melongok pkspiyungan.org, saya menemukan berita “Di Era Jokowi, Autogate Bandara Cengkareng Hina Nabi Muhammad SAW” yang diposting pada 19 Maret 2015 lalu. Sampai hari ini, Kamis 26 Maret berita tersebut masih bertengger di posisi ke-4 berita terpopuler.
Berita yang dimuat di pkspiyungan itu bermula dari pengalaman Muhammad Edo yang dicomot dari situs berita Detik.com. Diberitakan oleh Detik.com tentang Edo yang ditolak oleh sistem autogate Bandara Soeta lantaran bernama depan “Muhammad”.
Meski kepada wartawan Kepala Subbagian Humas Imigrasi, Yan Wely Wiguna sudah menjelaskan bila sistem dalam autogate tidak didesain untuk mengakomodir secara khusus melakukan penolakan terhadap nama-nama yang mengandung kata 'Muhammad' atau 'Muhamad' maupun 'Ali' dan nama yang lain. Yang terjadi adalah sistem akan menampilkan hasil proses verifikasi data yang terindikasi memiliki tingkat kemiripan dan/atau kesesuaian sangat tinggi terhadap data pencegahan dan penangkalan maupun data-data keimigrasian yang telah di-input sebelumnya.
Jadi jelas hanya karena kemiripan nama dengan nama yang dimiliki oleh orang-orang tertentu saja yang secara otomatis ditolak oleh sistem autogate. Tidak perlu berpikir keras untuk menyetujui penjelasan tersebut. Kalau memang nama “Muhammad” ditolak oleh sistem, pastinya banyak calon penumpang yang bernasib seperti Muhammad Edo, sebab dari Indonesia banyak bepergian ke luar negeri orang-orang Indonesia bernama Muhammad atau Ali. Jadi kalau ada calon penumpang dengan nama mirip Jero dan Wacik pasti juga akan ditolak, karena pastinya nama itu sudah dicekal sejak September 2014.
Lalu, kenapa dengan nama “Muhammad” dan “Ali” ditolak autogate? Dari berbagai media didapat, Ali Muhammad merupakan warga negara asing yang ditangkap pada 14 Agustus 2009. Ia diduga kuat terlibat pendanaan aksi terorisme di Indonesia. http://megapolitan.kompas.com/read/2009/08/25/14420239/Ali.Muhammad.Jadi.Tersangka.Pendanaan.Teroris
Okelah, jika media PKS gerah dengan penolakan nama “Muhammad” dan “Ali” oleh sistem autogate, tapi apa perlu mengaitkannya dengan penghinaan terhadap Nabi Muhammad? “Umat Islam seharusnya mengecam dan menuntut agar sistem Autogate yang rasis ini dan menghina Nabi Muhammad saw dicabut saja.” begitu tulis media PKS ini dalam satu paragrafnya.
Sebagai seorang muslim saya keberatan bila nama mulia Baginda Rasul dibawa-bawa hanya untuk sekedar mengumbar kebencian terhadap pemerintah. Bagaimana pun nama Muhammad, saya ucapkan di kala sholat. Saya membaca sholawat dan di akherat nanti berharap mendapati syafaat dari pemilik nama mulia yang kuucapkan itu.
Dan, bagi saya ini sangat lucu, di satu sisi PKS, lewat pkspiyungan.org, marah pada Charlie Hebdo yang mengarikaturkan Nabi Muhammad, tapi bagaimana dengan media PKS sendiri? Seandainya pun PKS memiliki nabi selain Muhammad, mohon jangan bawa-bawa nama nabi kami untuk menyebar kebencian.
Ilustrasi: Foto layar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H