Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Analisa Boleh Salah, tapi Jangan Dipersalahkan

31 Desember 2014   05:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Soal benar tidaknya analisa, itu urusan belakangan” Apa yang salah dari pernyataan ini?

Misalnya, sebelum pertandingan saya menganalisa Liverpool bakal memenangi pertandingan melawan MU. Hasil analisa tersebut didapat dari beberapa fakta, misalnya, pemain Liverpool lebih bugar ketimbang MU, Liverpool bermain di kandangnya sendiri, Kekuatan MU sedang pincang karena banyaknya pemain yang cidera, sedang Liverpool tampil full team. Tapi ternyata, setelah pertandingan, MU-lah yang keluar sebagai pemenang.

Apakah analisa saya salah? Benat hasil analisa saya salah. Tetapi apakah  bisa dipersalahkan. Jawabannya tentu saja tidak. Alasannya karena bola itu bulat. Bulatnya bola itulah yang mampu menjungkirbalikkan analisa paling akurat sekalipun. Contohnya, apakah ada yang menganalisa jika Jerman dapat mengalahkan Brazil dengan skor 7-1? Tidak ada. Kenapa? Ya, karena kekuatan kedua tim berimbang. Apalagi saat itu Brazil lebih di atas angin karena bermain di negaranya sendiri. Dengan skor akhir 7-1, maka semua analisa yang dihasilkan sebelum pertandingan semuanya salah. Tetapi, apakah semua analisa yang salah itu bisa dipersalahkan?

Tetapi, bagaimana jika ada analisa yang mengatakan Jerman akan menggulung Brazil dengan skor 7-1. Dasarnya, karena pada saat pertandingan Jerman Vs Brazil, Elde sedang mandi basah. Nah, kalau yang ini analisanya tepat. Tetapi, meski tepat, analisa tesebut bisa dipersalahkan.karena “bahan bakunya” ngawur. Selain tidak ada hubungan antara kemenangan Jerman atas Brazil dengan skor 7-1 dengan mandinya Elde, juga pada kenyataannya Elde tidak mandi selama piala dunia.

Jadi, analisa bisa benar, bisa juga salah. Tetapi, meski pada akhirnya salah, sebuah analisa tidak serta merta bisa dipersalahkan. Demikian pula sebaliknya, meski hasilnya benar, sebuah analisa tidak serta merta bisa dibenarkan. Dan bisa dibenarkan atau dipersalahkannya sebuah analisa tergantung pada bahan baku dari analisa itu sendiri.

Tapi, apa hubungannya tulisan ini dengan “Soal benar tidaknya analisa, itu urusan belakangan”. Kalau ternyata menurut teman-teman tidak nyambung, berarti tulisan ini bisa dipersalahkan. Karena antara persoalan dan jawaban tidak nyambung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun