Ini bukan kisah tentang senja di kaimana namun duka di kaimana. Sebuah pesawat nyemplung ke laut di kaimana hari ini jam 15.15 WIT (13.15 WIB). Pesawat merpati ini membawa sedikitnya 18 penumpang. Pesawat jenis MA 60 jatuh di sekitar Kaimana, Papua Barat. Seluruh penumpang dan awak diduga tewas.
Pesawat dalam penerbangan dari Sorong membawa 18 orang dewasa, 2 anak dan bayi. Pesawat terdiri dari pilot, co-pilot serta 2 teknisi.
Menurut Direktur utama Merpati Sardjono Johny, pesawat jatuh sebelum sempat landing di landasan di kaimana. Cuaca waktu itu sedang hujan lebat dan buruk jarak pandangnya.
Sersan Mayor Gunawan dari Tim TNI AL mengatakan baru berhasil dievakuasi 15 orang dari Merpati MA 60 no. reg. PK-MZK yg jatuh ke laut di Bandara Kaimana. Korban-korban dibawa ke RS Kaimana.
Data Korban
Pilot : Capt Purwandi Wahyu Co Pilot : Paul Nap Pramugari 1 : Sumaryani Pramugari 2 : Indriyana Puspasari Teknisi 1 : Joko Teknisi 2 : Dadi Tarsidik Jumlah penumpang: 18 dewasa, 2 bayi, 1 anak
Pesawat MA 60 Sengketa
Pada bulan Maret 2009 pernah terjadi sengketa antara China dan Indonesia mengenai pembelian 15 pesawat MA 60 yang menggunakan baling-baling dan memiliki kapasitas 54 hingga 56 kursi. Merpati hanya mampu untuk membeli / membayar 8 pesawat dari 15 pesawat yang telah disepakati dalam MoU. Pemerintah China dan Xian (produsen pesawat MA 60) pun memprotes Indonesia.
Grounded MA 60
Pernah terjadi grounded MA 60. "Grounded kami lakukan karena ada "crack" (retak) di bagian sayap belakang," kata Direktur Utama Merpati, Bambang Bhakti, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR-RI, 10 Juni 2009. Saat itu, Merpati telah memiliki dua unit.
Ia menjelaskan, kondisi fisik pesawat seperti itu sangat berbahaya sehingga pesawat tidak digunakan. Dua unit pesawat jenis MA 60 milik Merpati saat itu merupakan bagian dari 15 unit yang dipesan dari Xian Aircraft Industry Company Ltd. Bambang mengatakan penghentian penerbangan tersebut akan dilakukan sampai ada penjelasan resmi dari Xian. Perusahaan negara itu sudah melayangkan surat kepada pihak produsen. Pada Desember 2010, terdengar kabar Merpati kedatangan dua pesawat Xian MA-60. Penambahan pesawat terus dilakukan secara bertahap hingga jumlahnya mencapai 15 pesawat pada Februari 2011.