Korban pencabulan dan pelecehan Yayasan Panti Asuhan Darussalam Kecamatan Pinang, Kota Tangerang diceritakan ketakutan hingga mengunci diri di kamar mandi. Cerita ini disampaikan langsung oleh pemilik akun Tik Tok @ardinigrahani. Ia menuturkan, karena seringnya anak panti asuhan dilecehkan di malam hari sehingga ada anak panti asuhan  mengunci di kamar mandi.
"Ada yang pernah naik ke atas ngumpet di kamar mandi saking dia takut dilecehkan setiap  malam. Dia masuk kamar mandi dan dikejar sama tersangka satu ini di ketok pintu kamar mandinya. Saking anak ini takut dia kunciin diri di kamar mandi dan tidur di situ sampai pagi" cerita akun @ardinigrahani.Â
ia menambahkan, biasanya pelaku melakukan pelecehan di malam hari, alasannya ingin mengolesi anak panti asuhan obat nyamuk oil ke korbannya. Tapi, pelaku malah melakukan pelecehan hingga mengoleskannya ke alat kelamin korban.
"Dia berdalih, terkadang mengoleskan obat nyamuk cair dioles mulai dari kaki naik ke atas paha dan sampai ke kemaluan anak itu. Kalau anak itu diam saja, dia lanjut melakukan itu, tapi ada beberapa anak juga yang risih dan sempat kabur. Dan besoknya, anaknya itu ketakutan mengunci pintu saat tidur,"
Diketahui, saat ini polisi sudah menetapkan tiga tersangka pencabulan yakni Sudirman selaku pemilik yayasan, Yusuf Bandi dan Supriadi. Bejatnya lagi, yayasan panti asuhan Darussalam An'nur juga melakukan pemalsuan identitas anak asuh demi mendapatkan belas kasih dari donatur.
"Kami mendapatkan informasi bahwa adanya penutupan status anak itu, karena ada anak-anak yang masih mempunyai orang  tua, namun dikatakan anak ini anak yatim piatu" ngkap Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Dwi Nugroho Selasa kemarin sebagaimana dikutip dari Tribuntangerang.com
Pihak kepolisian hingga hari ini masih mendalami kasus pencabulan tersebut bukan tidak mungkin akan ada kejadian lain yang belum terungkap. Atas perbuatannya, pelaku diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H