Mohon tunggu...
Nurul Anwar
Nurul Anwar Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism | Conten Writer | Fasilitator | Pekerja Sosial |

Menulis seputar Lifestyle | Ulasan | Refleksi | Opini dst.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertemuan Redaktur dan Kaitannya dengan 9 Nilai Komunitas Jaringan Gusdurian

6 September 2024   17:31 Diperbarui: 6 September 2024   17:33 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, saya dihubungi oleh Mas Pandu soal kesediaannya untuk menjadi redaktur di Gusdurian.net. Tawaran Mas Pandu, tidak langsung saya iyakan, sejenak saya endapkan dulu, meraba diri dan tugas yang bakal diemban ke depan. Dengan berbagai pertimbangan, tawaran tadi saya iyakan juga. "Akhirnya kembali ke Jogja lagi" pikir saya.

Gajahwong, berikut nama kereta yang mengantarkan saya sampai Stasiun Lempuyangan kemarin. Perjalanan kali ini saya tidak sendiri, ada mbak Icus kawan dari GD Bekasi. Kalau tidak salah ingat, ini kali kedua saya ketemu sama Mbak Icus, pertama saat momen haul Gus Dur di Ciganjur beberapa tahun lalu. Pukul 8 pagi kereta pergi meninggalkan stasiun Bekasi, berangkat membawa kami sampai ke Jogja. Kami di gerbong ekonomi 1 dengan nomor bangku 11 D dan C.

Bagi saya, melihat pemandangan di balik jendela kereta adalah satu kenikmatan tersendiri. Sesekali deretan rumah, gundukan sampah, hingga bentangan sawah. Di kali lain, gunung gemunung, pemancingan, rumah makan sampai berjejernya pohon-pohon kelapa. Sialnya, rasa khusyuk menikmati perjalanan tadi sedikit terganggu sebab kami duduk pas di belakang ibu-ibu. Sepanjang jalan mereka ngerumpi terus-terusan. Bising. Agak risih si sejujurnya, "tapi wes biarin ajalah" keluh saya.

Sekira pukul empat sore, kami sampai di Stasiun Lempuyangan perjalanan saya lanjutkan langsung ke Griya Gusdurian. Sesampainya di lokasi, kami diminta untuk perkenalan satu sama lain dan menjawab beberapa pertanyaan seperti pengalaman menulis, siapa penulis favorit dsbg.

kerja keredaksian. Galeri Pribadi
kerja keredaksian. Galeri Pribadi

Malamnya, Mas Jay mengisi sesi pertama soal penguatan sembilan nilai Gusdurian dan kaitannya dengan Gusdurian.net. Mas Jay bercerita soal segmentasi gusdurian.net dengan media lainnya. Menurutnya, media Gusdurian.net belum lagi memiliki segmentasi yang jelas lantaran muatan kontennya yang dibawa memang belum menjurus dengan satu hal. Tapi memang begini adanya gusdurian.net media yang berbasis nilai, sehingga semua konten tulisan bisa join asalkan dengan catatan bermuatan sembilan nilai utama Gus Dur.

Hal lain, kehadiran Gusdurian.net juga sebagai potret kegiatan komunitas di berbagai wilayah. Yang diharapkan, potret kegiatan tidak sekadar laporan berita, melainkan nilai-nilai dan dinamika apa yang terjadi di sana dapat tersalurkan. Belum lagi soal bagaimana Gus Dur di mata sahabatnya, ini menjadi pekerjaan bersama. "murid dan sahabat Gus Dur itu satu peninggalan yang tidak ternilai" begitu kata mas Jay. Maka perlu, sekali waktu wawancara mereka, menggali cerita dan mereguk nilainya.

galeri pribadi
galeri pribadi

Besoknya dilanjut dengan materi keredaksian dan penyuntingan naskah oleh Mas Dedik dari Islami.co dan Mbak Zahra dari Mubadalah.id. Mas Dedik menceritakan kedudukan media komunitas dan media pers. Media komunitas biasanya tidak mengcover berita nasional lainnya, fokus yang ditekankan adalah nilai komunitas, isu pinggiran dan semacamnya. Ini berbeda dengan media pers yang menawarkan berita-berita nasional. Meski begitu, Gusdurian.net tetap mengawal isu-isu nasional yang terang-terangan melecehi 9 nilai itu sendiri. Panggilan Darurat misalnya, Gusdurian.net ikut bersuara di isu tersebut.

Kerja-kerja keredaksian dan penyuntingan bukan asal sembarang, mas Dedik menekankan beberapa nilai yang perlu dipegang oleh redaktur untuk meraba dan menyunting sebuah tulisan. Ini juga berjalin kelindan dengan sembilan nilai yang dimiliki oleh komunitas. Sehingga produk tulisan benar-benar akurat dan mengandung sembilan nilai tersebut. Lalu juga, meja keredaksian tidak bisa jalan sendiri, dia bekerja dalam sebuah tim merencanakan agenda, membuat segmentasi hingga menurunkannya di bermacam media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun