Roma, Italia, sedang berlangsung turnamen tenis bergengsi Italian Open 2023. Turnamen yang juga dikenal dengan Rome Masters itu bernama resmi "Internazionali BNL d'Italia" karena disponsori oleh Banca Nazionale del Lavoro (BNL), salah satu bank terbesar di Italia.
Sekarang ini di kotaTuramen ini diadakan di kompleks tenis Parco del Foro Italico di distrik Farnesina. Selama dua minggu yaitu mulai 9 hingga 21 Mei 2023, para petenis putra dan putri saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.
Level turnamen Italian Open adalah ATP Masters 1000 untuk putra dan WTA 1000 untuk putri, atau setingkat di bawah turnamen grand slam. Turnamen ini merupakan salah satu turnamen penting di musim lapangan tanah liat dan diadakan persis sebelum grand slam French Open atau Roland Garros yang di tahun 2023 ini akan dimulai pada 22 Mei.
Oleh karena itu, turnamen ini selalu diikuti oleh para petenis papan atas dunia. Khusus untuk WTA, turnamen ini bersifat mandatory, dimana poinnya menjadi dasar penghitungan peringkat WTA Race yang akan menjadi acuan turnamen penutup musim WTA Finals 2023. Turnamen mandatory lainnya adalah Indian Wells dan Miami Open di Amerika Serikat (AS) dan Madrid Open di Spanyol.
Tahun ini turnamen Italian Open merayakan ulang tahun yang ke-80 sejak diadakan pertama kali di tahun 1930. Sebenarnya usia turnamen ini sudah 93 tahun, akan tetapi turnamen ini pernah urung diadakan selama 14 tahun yaitu antara tahun 1936-1949 karena Perang Dunia 2 (PD 2).
Berkaitan dengan perayaan turnamen yang ke-80 tersebut, untuk pertama kalinya babak utama di sektor tunggal baik putra dan putri diikuti oleh 96 petenis. Di tahun-tahun sebelumnya, babak utama turnamen ini hanya diikuti 56 petenis saja untuk masing-masing kategori.
Arena tenis sekaligus spot wisata
Bangunan stadion tenis yang menjadi venue turnamen Italian Open merupakan bangunan megah yang menjadi bagian dari kompleks olahraga Foro Italico. Kompleks tersebut dulunya bernama Foro Mussolini yang mengambil nama pemimpin Italia pada waktu itu, Benito Mussolini.
Lokasi venue tersebut berada di tepian sungai Tiber di kaki bukit Monte Mario di tengah taman asri yang penuh dengan pepohonan. Selain itu juga mirip galeri seni terbuka karena ada begitu banyak karya seni yang tersebar di sana-sini, misalnya sejumlah patung marmer, obelisk, air mancur dan mosaik.
Pembangunan kompleks olahraga tersebut digagas oleh seorang politisi fasis Renato Ricci pada akhir tahun 1920-an, yang dimaksudkan untuk mempromosikan pendidikan jasmani dan kebanggaan nasional. Selain itu, kompleks tersebut juga dimaksudkan menjadi venue Olimpiade 1940 yang sayangnya urung diadakan karena pada waktu itu terjadi PD 2.