Perbuatan seorang tetangga yang membuat tetangga lainnya merasa tidak nyaman bisa bermacam-macam, mulai dari bergosip atau ghibah, mengotori wilayah atau pekarangan tetangga, membuat kegaduhan, hingga mengirim sihir atau guna-guna dengan tujuan agar kehidupan tetangganya menderita. Wadududu, ngeri amat yakk...
Menghormati tetangga adalah tanda keimanan pada Allah
Dicuplik dari laman NU.or.id, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam pernah bersabda yang terjemahannya sebagai berikut:
"Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR Muslim).
Sabda Rasulullah itu menjadi suatu pesan bahwa kita harus senantiasa berbuat baik terhadap tetangga, menghormati serta menghargai mereka. Tujuannya agar kehidupan bertetangga menjadi harmonis, nyaman dan tenteram.
Apabila kita melakukan sesuatu yang membuat kehidupan tetangga kita menjadi tidak nyaman, begitu pula sebaliknya, maka selain melanggar pesan Rasulullah dikhawatirkan akan merusak nilai-nilai keimanan kepada Allah.
Lalu, bagaimana perilaku yang termasuk memuliakan tetangga? Banyak sekali, minimal memberikan senyum tulus kepada mereka ketika melewati rumah mereka. Menyapanya dengan santun juga termasuk perbuatan memuliakan tetangga.
Dari sumber yang sama, ada sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr ra, sahabat Nabi dan salah satu perawi hadi pertama, tentang kehidupan bertetangga berikut ini:
"Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya."" (HR at-Tirmidzi).
Penilaian "baik" ini dinilai oleh kedua belah pihak. Kalau tetangga kita nyaman dengan keluarga kita, artinya kita menjadi orang yang baik di mata mereka. Begitu pula sebaliknya.
Begitu pula dengan penilaian "tidak baik" juga terpancar dari kehidupan sehari-hari. Kita akan dicap tidak baik oleh tetangga kita apabila kita melakukan, misalnya, sering membuat gaduh, memarkir kendaraan secara sembarangan sampai menutupi pintu gerbang rumah tetangga, suka mengotori pekarangan rumah tetangga, dan lain-lain. Begitu pula sebaliknya.