Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sudah Saatnya Serum Anti-Bisa Ular King Cobra Tersedia di Indonesia

16 Februari 2023   21:44 Diperbarui: 20 Februari 2023   11:14 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ular King Cobra atau Ophiophagus hannah. (sumber foto: Tushar Patil / Pixabay)

Panjang ular King Cobra bisa mencapai 5,71 meter, membuatnya menjadi ular berbisa terbesar atau terpanjang di dunia. Meski bisa mencapai sepanjang itu, panjang rata-rata ular King Cobra adalah 3,7 hingga 4,6 meter.

Bagi seekor binatang, tubuh sepanjang itu termasuk sangat panjang. Apalagi ketika leher ular ini mengembang seperti centong disertai desisan dan tatapan matanya yang tajam, membuat panik manusia yang berada di sekitarnya.

Karakteristik lain dari ular ini adalah gerakannya yang sangat cepat. Kemungkinan almarhum Mas Aji terlambat mengantisipasi gerakan ular tersebut, sehingga bagian tubuhnya menjadi target gigitan ular tersebut.


Indonesia, salah satu wilayah kerajaan King Cobra

Menyadur informasi dari Kompas.com yang menukil data dari Live Science, sekelompok ilmuwan berhasil memetakan kerajaan ular King Cobra menjadi empat area. Nah, salah satu dari empat area tersebut adalah Indonesia.

Berikut pemetaan galur atau garis keturunan ular King Cobra:

- Garis keturunan Ghats Barat di India Barat Daya
- Garis keturunan Indo-China di Indonesia dan Cina Barat
- Garis keturunan Indo-Melayu yang mencakup India dan Malaysia
- Garis keturunan Pulau Luzon yang ditemukan di Filipina

Hingga kini belum ada nama spesies atau sub spesies untuk keempat galur tersebut. Yang jelas, ada perbedaan karaketeristik fisik ular King Cobra di masing-masing area tersebut.

Misalnya ular King Cobra dewasa yang hidup di Thailand memiliki sekira 70 pola berbentuk cincin berwarna putih terang di tubuhnya. Sedangkan galur King Cobra di Filipina cuma memiliki beberapa pola cincin yang warnanya kusam.

Selain itu, tim ilmuwan juga meneliti tentang kebiasaan induk King Cobra. Di beberapa area induk ular King Cobra bergerak dengan merayap setelah bertelur. Ssedangkan di tempat lain, induknya mengerami telur-telurnya dengan cara yang sama seperti unggas.

Lebih lanjut, tim ilmuwan juga menguji hewan ini secara genetika. Mereka menemukan perbedaan dalam DNA nuklir (DNA yang terkandung dalam setiap inti sel pada empat spesies ular), yang menjadi dasar bahwa ular King Cobra dari keempat area tersebut sebenarnya merupakan spesies yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun