Penghasilan sampingan
Memiliki penghasilan sampingan adalah impian setiap rumah tangga. Gaji bulanan rutin mengisi rekening, penghasilan tambahan bisa membasmi rasa pening.
Kita sering mendengar ungkapan "gaji cuma numpang lewat". Itu ada benarnya kalau kita memiliki banyak tanggungan cicilan dan hutang. Kalau gaji lekas amblas, bagaimana kita bisa menikmati hasil jerih payah kita?
Bila situasi kita seperti itu, ada baiknya mempertimbangkan sumber penghasilan sampingan. Mungkin kita bisa mulai berjualan makanan atau pun barang secara offline atau pun online.
Berdagang secara offline memerlukan lokasi dan perabot tertentu. Tetapi bila memilih online, dengan modal ponsel dan produk, kita bisa segera berbisnis kecil-kecilan di marketplace pilihan.
Penghasilan sampingan bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kita juga bisa menyisihkan sebagian untuk ditabung atau sebagai dana darurat.
Cara lain menambah penghasilan adalah dengan ngonten. Ya, orang-orang jaman sekarang kreatif membuat konten di berbagai platform karena menjanjikan penghasilan yang tidak terbatas.
Kita bisa mulai dengan konten sederhana seperti memasak menu enak, liputan kuliner,  jurnal jalan-jalan ke spot wisata, atau pun berbagi tips bermanfaat. Peralatan yang kita miliki sekarang bisa didayagunakan. Ada banyak tips dan trik di YouTube tentang pembuatan konten dengan ponsel sederhana.
Ada sejumlah tulisan di sejumlah media tentang instrumen investasi yang bisa kita lakukan di masa resesi ekonomi. Salah satunya pernah dibagikan oleh Kompas.com yang memberi masukan lima instrumen investasi yang paling pas di masa resesi.
Dari sejumlah sumber tersebut, satu instrumen investasi yang paling mudah dilakukan oleh setiap keluarga atau individu adalah emas. Emas bersifat likuid dan nilainya cenderung naik dan stabil dari tahun ke tahun. Â