Bagi sebagian orang Eropa, saat ini bepergian ke negara-negara tropis tidak mereka butuhkan. Karena di bulan Juni ini temperatur udara di hampir semua daratan Eropa sedang tinggi. Gelombang panas dari Sahara, Afrika sedang menyelimuti Eropa membuat suhu udara di sana kini menyamai bahkan melebihi suhu udara sehari-hari negara-negara tropis. Ada yang 30, 40 bahkan bisa sampai 45 derajat Celcius.
 Dalam beberapa hari ke depan temperatur diramalkan akan beranjak naik. Negara Perancis dan Swiss akan mengalami suhu lebih dari 40 derajat Celcius yang kemungkinan akan terjadi pada hari ini, 27 Juni. Gelombang panas hebat pun meruntuhkan citra Swiss yang digambarkan sebagai negeri dengan temperatur udara sejuk dan dingin.
Di negara Perancis, Sejumlah kebijakan ditetapkan oleh pemerintah terkait gelombang panas ini. Misalnya, ujian sekolah terpaksa dibatalkan. Ini adalah kali pertama ujian sekolah dibatalkan gegara suhu panas. Sejumlah even publik juga dibatalkan.
Perancis masih cukup trauma dengan tewasnya sekira 15 ribu warganya karena gelombang panas yang melanda di tahun 2003 silam, dimana suhu tertinggi waktu itu adalah 44,1 derajat Celcius. Luar biasa panas.
Pemerintah setempat juga mewanti-wanti warga agar menjaga asupan air minum agar tidak mengalami dehidrasi. Suhu yang panas membuat orang gampang dehidrasi. Para pekerja yang bekerja di luar ruangan, misalnya pekerja konstruksi, rawan terkena dehidrasi bila mereka kurang minum.
Di kota Paris, pemerintah setempat menyediakan area pendingin untuk umum. Mungkin karena fasilitas tersebut terbatas, sebagian orang memilih menceburkan diri di kolam air mancur di area Menara Eiffel atau kolam di sekitar museum Louvre. Bahkan ada yang cuek saja mengenakan bikini di kolam dekat Eiffel. Banyak lokasi kolam renang di kota Paris juga memperpanjang jam bukanya. Pemerintah kota Paris juga akan membuka kolam renang sementara untuk umum.
Di sisi lain, kabar menyedihkan datang dari Herault, sebuah wilayah di perfektur Montpellier di selatan Perancis. Tiga orang dkabarkan tewas setelah menceburkan diri ke kolam air dingin. Penyebab kematian diduga cold shock karena tubuh mereka yang sebelumnya terpapar hawa panas mendadak dingin setelah menceburkan diri ke kolam air dingin. Sungguh tragis, alih-alih menghalau rasa gerah di tubuh malah tewas.
Bila ketiga orang di Herault terkena cold shock, seorang pria lanjut usia berumur 70 tahun meninggal dunia karena thermal shock. Ia mengalami serangan jantung setelah terjun di pantai Marseillan-Plage. Beberapa saat Setelah keluar dari air, mendadak ia ambruk dan seketika meninggal dunia di tempat.
Sementara itu di Swiss, para wisatawan menikmati mereka di hamparan salju di pegunungan Titlis, dekat Engelberg, tanpa perlu mengenakan pakaian musim dingin, tanpa perlu mengenakan jaket tebal berlapis-lapis ataupun celana tebal. Suhu udara di sana saat ini sedang menghangat.
Suhu udara di negara Jerman juga sedang panas. Kota Coschen in Brandenburg, misalnya, suhu tanggal 26 Juni kemarin mencapai 38,6 derajat Celcius. Bagi warga Jerman, suhu setinggi itu pasti membuat gerah dan tidak nyaman untuk beraktivitas.
Suhu yang cukup panas di kota tersebut tercatat yang terpanas di seantero Jerman selama Juni 2019 ini, sekaligus memecahkan rekor suhu panas tertinggi di Jerman dalam 72 tahun terakhir. Pada tahun 1947 lalu suhu di kota Buhlertal di Baden-Wurttemberg mencapai 38,5 derajat Celcius.