Pagi ini saya membaca sejumlah kabar bahwa raksasa teknologi Korea  Selatan, Samsung, saat ini dikabarkan tengah menyiapkan tablet jumbo  Galaxy View generasi kedua. Ukuran layarnya terbilang besar yaitu 17,5  inci, lebih kecil dari generasi pertama Galaxy View yang 18,4 inci.  Kabar ini awalnya dihembuskan oleh Android Police yang kemudian tersebar  di sejumlah media online.
Tablet  versi pertama yang diluncurkan tahun 2015 silam itu nampaknya cukup  diminati di pasaran membuat Samsung bekerja menyiapkan versi keduanya.  Informasi mengenai spesifikasi tablet super lebar ini walau belum  lengkap sudah lumayan membuat penasaran peminat gadget.
Sistem  operasi Galaxy View generasi kedua sepertinya akan menggunakan Android  Oreo atau Android 8 yang berjalan pada prosesor Exynos. Sementara itu,  memori tablet ini akan memiliki RAM 3 GB (belum terkonfirmasi. Galaxy  View generasi pertama memiliki RAM 2 GB). Layar tablet ini kabarnya  sudah Full HD dengan rasio 1920 x 1080 pixel yang artinya cukup memadai  untuk keperluan multimedia.
Tablet ini akan menyediakan slot  microSD untuk keperluan penyimpanan data tetapi belum diketahui  kapasitas maksimalnya. Mengenai konektivitas data, juga belum diketahui  apakah akn tersedia koneksi LTE atau hanya ada WiFi atau keduanya  tersedia. Sebagai informasi, Galaxy View generasi pertama memiliki  koneksi internet via LTE dan WiFi serta kapasitas penyimpanan internal  32GB / 64 GB dan kapasitas microSD sebesar 256GB.
Untuk power dan transfer data, tablet monster ini akan memakai USB tipe C. Hal ini  merupakan pengembangan dari versi pertama yang menggunakan adaptor AC  yang dinilai kurang praktis karena ukurannya yang besar. Mengenai  kekuatan baterai belum terdapat informasi tetapi sebagai perbandingan  tablet versi pertama bisa tahan hingga delapan jam.
Tablet Galaxy View 2 ini kabarnya tidak akan mendukung DeX, suatu docking station dari Samsung yang memungkinkan tablet berfungsi layaknya desktop PC dengan menambahkan keyboard, mouse dan monitor. Dengan besarnya ukuran layar tablet yang sudah menyamai layar desktop PC, sepertinya tidak memerlukan docking station. Tetapi keyboard dan mouse nirkabel mungkin bisa digunakan layaknya laptop 2-in-1 atau komputer all-in-one.
Secara fisik, tablet akan dilengkapi hinge atau engsel permanen yang dapat dibuka seperti buku. Hanya ada dua mode  yaitu mode miring 30 derajat sehingga dapat digunakan layaknya drafting board (misalnya untuk membuat sketsa atau draft desain) dan mode berdiri  (misalnya untuk menonton video). Kabar menyebutkan tablet ini tidak akan  dilengkapi stylus pen seperti S-Pen pada Samsung Galaxy Note 8 dan 9 sehingga bukan untuk produktivitas.
Mengenai  portabilitas, meski komputer tablet pada umumnya dirancang untuk  mendukung mobilitas penggunanya, nampaknya tidak demikian untuk tablet  jumbo ini. Ukurannya yang lebar pasti akan membuat penggunanya kesulitan  membawanya dibandingkan dengan ponsel pintar atau tablet ukuran 7  hingga 10 inci pada umumnya. Meski kabarnya didesain lebih compact dan praktis, nampaknya tablet ini lebih berfungsi untuk memenuhi kebutuhan multimedia penggunanya.
Misalnya  untuk presentasi dengan audiens terbatas, menonton tayangan video musik  atau dokumenter di ruang makan atau di meja dapur, atau menonton  tayangan film-film dari penyedia layanan video streaming di halaman rumah. Tablet ini juga rasanya oke untuk dibawa ketika wisata outdoor misalnya kemah di hutan atau pegunungan.
Dari  sisi audio, belum terdapat kabar akan menyematkan teknologi audio yang  mana. Tetapi dengan digunakannya Dolby Atmos untuk Samsung Galaxy Note  9, saya berharap teknologi audio yang sama digunakan untuk tablet Galaxy  View 2 ini. Jika benar demikian, tablet ini bakal menjadi gadget paling seru yang pernah ada. Bayangkan saja, tablet dengan layar besar, spesifikasi gahar plus audio menggelegar. Ckckckck...
Karena layarnya yang ekstra lebar, tablet ini dapat digunakan untuk layar display untuk berbagai kebutuhan baik berkonten offline ataupun online. Display dengan televisi LED biasanya menggunakan flashdisk untuk memutar konten offline atau sambungan kabel ethernet / LAN atau WiFi dongle untuk memutar konten online.  Display lewat Smart TV yang biasanya sudah terdapat fitur WiFi  sebenarnya mudah diaplikasikan tetapi dengan aspek portabilitas tablet,  nampaknya tablet jumbo Samsung ini bakal jadi opsi utama.