Mohon tunggu...
GATOT PRAYITNO
GATOT PRAYITNO Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar di SD -

i am alone

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengajar Musik di SD

9 Januari 2011   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengapa sering kita jumpai penekanan mata pelajaran di sekolah dasarhanya pada tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) padahal sebenarnya semua mata pelajaran seharusnya mendapatkan porsi yang sesuai dengan kurikulum.

Bahasa Jawa, SBKt dan musik sering terlupakan. Apakah penyebabnya? Apa karena guru yang tidak menguasai pelajaran tersebut, apa karena faktor lain? Dalam hidup seharusnya ada balance antara pikiran, olahraga dan musik. Hal inilah yang perlu ditekankan terutama pada anak usia dini.

Anak-anak bagaikan helaian kain putih yang bersih dan cerah, dan sebagai pelukisnya adalah orang tua, guru dan lingkungannya. Akan dibawa kemanakah anak itu? Guru ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan peserta didik, pola pikir yang bagaimana yang harus dibenahi dalam upaya meningkatkan mutu peserta didik. Sedikit demi sedikit perlu ada perubahan dimana kita (pendidik) tidak lagi memandang sebelah mata pelajaran music.

Dengan music yang didapat, anak-anak mendapatkan keseimbangan dalam hidup, misalnya setelah penat mengerjakan matematika yang ditugaskan oleh guru, diselingi dengan bernyanyi, bermain music,bahkan menari. Otak bagaikan mesin kendaraan dan music sebagai olinya.

Guru dituntut untuk adil dalam memberikan mata pelajaran terutama yang selama ini dipandang sebelah mata. Mengajar music sangat penting terutama dalam mengajar anak didik yang masih dalam usia operasional konkret. Dengan itu kemampuan guru sangat penting dalam membelajarkan music di sekolah dasar

Saya sangat senang dengan kata-kata “semoga bermanfaat”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun