Maafkan saya jika tulisan ini tak berkenan untuk Bapak Joko Martono
Sejatinya saya bukanlah seorang penulis tetapi hanya cinta menulis. Tulisan rutin saya adalah pembukuan  harian belanja rumah tangga, hari itu  saya belanja apa dan berapa biaya yang sudah saya keluarkan. Itu saja.
Siang itu di bulan Oktober, iseng-iseng berhadiah buat saya. Iseng-iseng membuka kompasiana dan menemukan satu artikel dengan judul "Radio Masih Dibutuhkan Ketika Terjadi Bencana Alam" penulisnya Joko Martono. Saat itu merasa sangat takjub dengan rangkaian kata-kata yang bisa saya nikmati di sana. Pikir saya, waahhh..hebat ini penulisnya. Kok bisa, yaaa!!!.
Berhadiah, saya mendapatkan JM sebagai hadiahnya.
Dari beliaulah saya mendapat dorongan untuk memulai menulis dan membaginya kepada orang lain.
'Penjelajah' yang tak segan menghampiri seorang 'debutan' dan memberikan apresiasinya. Wujud nyata dari apa yang beliau tulis di Kompasiana pada 30 November 2018 "Tak Ada Ruginya Mengapresiasi Karya Kompasianer"
Tak cukup rangkaian kata untuk mengungkapkan betapa bersyukurnya saya mendapatkan hadiah seorang JM,  yang mendorong seorang Gatit untuk berbagi tulisannya, yang mau  mengapresiasi sebuah tulisan ala kadarnya.
The sign of  a beautiful  person is that you always see beauty in others
Apresiasi setinggi-tingginya saya haturkan untuk JM ku.
Terima kasih sedalam-dalamnya saya alaskan untuk JM ku.
Joko Martono pembangkit Jiwa Menulisku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H