Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 1438 H tinggal menghitung hari. Seluruh umat Muslim di seluruh dunia, terutama di Indonesia, terus bersiap diri menyambut hari nan fitri. Keragaman budaya di Nusantara turut memberikan warna berbeda hingga memunculkan tradisi yang tak boleh dilewati tiap Hari Raya tiba. Ada banyak hal tentang lebaran yang selalu kita lakukan hingga menjadi tradisi. Seolah, tidak lengkap rasanya lebaran tanpa hal-hal tersebut. Â Mulai dari mudik, salam tempel, halal bi halal, takbir keliling, ketupat, baju baru, sampai ziarah makam, merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi, atau menyantap makanan khas Lebaran seperti ketupat dan opor ayam merupakan kegiatan yang tidak bias ditinggal saat hari raya tiba karena akan terasa kurang bila acara tersebut tidak dilakukan disaat momen lebaran tiba.
Nah, beberapa daerah di Indonesia bahkan memiliki tradisi khas yang wajib ada setiap lebaran. Tradisi-tradisi itu menyesuaikan dengan adat dan budaya masing-masing, sehingga menjadikan lebaran di Indonesia punya beragam cerita. Salah satunya didaerah kota lumajang ada salah satu tradisi yang dilakukan saat malam pertama dibulan ramadhan dan malam terahir dibulan Ramadhan yaitu ECEKAN yang sudah menjadi tradisi didaerah lumajang ini.
Encekan merupakan salah satu tradisi yang membawa makanan ke masjid yang dilakukan oleh masyarakat disekitar dengan bertujuan untuk menyambut bulan Ramadhan agar bisa melaksanakan tugas mulia ini dengan baik dan lancer, sedangkan dimalam terahir Ramadhan acara ini akan dilaksanakan saat waktu berbuka tiba yang biasa dimpin oleh takmir masjid selaku pembaca doa dan besoknya masyarakat akan melaksanakan sholat idul fitri setelah melaksanakan sholat idul fitri ada salah satukebiasaan yang tak bias dilepas yaitu pergi ke makam leluhur atau makam keluarga,mungkin itu juga yang dilakukan oleh sebagian dari kita.
Selain berziarah ke makam ,mereka juga memanfaatkan momen tersebut untuk bersilaturahmi,bahkan tidak sedikit dari mereka yang memanfaatkan momen ini untuk saling bermaafan dengan tetangga yang sehari-hari tak mereka jumpai.
Usai bermaaf-maafan, H+5 masyarakat mulai menyiapkan tradisi makan ketupat atau lebaran ketupat,janur kelapa adalah salah satu bahan baku untuk membuat ketupat,hal ini lah yang mengakibatkan penjual janur mulai bermunculan disejumlah pasar walaupun tak banyak dari masyarakat membeli karena sebagian masyarakat setampat lebih memilih untuk mengambil janur dikebunnya sendiri,saat hari ke-7 tiba biasanya masyarakat akan datang ke masjid dipagi hari dengan membawa keupat dan opor acara ini tak jauh beda dari acara Encekan tadi namun yang membedakan hanyalah masalah waktu dan apa yang dibawa ke masjid,acara ini sama setelah pembacaan doa selesai dilakukan oleh takmir masjid masyarakat yang datang pada acara itu akan melakukan makan Bersama dan saling bertukar ketupat dan apabila ketupat yang dibawa tidak habis maka akan dibawa pulang kembali oleh orang-orang tersebut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI