SEORANG anggota DPR yang terkenal dgn korupsinya dan selalu ingin dihormati, berkunjung ke rumah seorang ustad yang sederhana. ng DPR mulai bertanya kepada si ustad.
Bapak DPR: "Pagi Ustad. Saya ingin tahu pendapat Ustad. Menurut Ustad, saya sama Lurah hebat mana?"
Ustad: "Ya... hebat Bapak-lah, kan Lurah tidak berani perintah-perintah anggota DPR."(Si bapak mulai nyengir-nyengir).
Bapak DPR : "kalo sama Camat, hebat mana?"
Ustad: "Masih hebat Bapak. Camat juga tidak berani perintah-perintah anggota DPR."(Si bapak nyengirnya tambah lebar)
Bapak DPR: "Lha, kalo saya sama Bupati hebat mana?"
Ustad: "Tetep hebat Bapak DPR. Bupati juga gak berani sama bapak kok."
Bapak DPR: "Ini pertanyaan, jawab jujur ya Ustad. Kalo sama presiden?"
Ustad: "Masih hebatan bapak. Seseorang bisa jadi Presiden kan karena keputusan bapak-bapak DPR"(Cengiran si bapak DPR sudah jadi seringai puas.)
Bapak DPR : "Ini pertanyaan terakhir. Kalau saya sama Nabi hebat mana?"
(Si ustad agak lama mikirnya. Lalu ia menjawab.)