Perempuan pencari berita, segala yang dilihat sudut pandang warta, segala mahkluk dalam kereta tidak awas, dengan lirikan mata yang tanpa majas,
Di dalam lelah-lelah, sang perempuan tetap berfikir,
jauh melebihi perjalanan,
kertas yang dia genggam itu dapat membalik sejarah, tentang dunia dengan keringanan, tentang jarum dengan berat bobotnya, tantang manusia jadi jenazah.
Perempuan sampai tujuan dengan irama kaki gontai,
dia bertanya pada satu tiang peron stasiun yang menanti,
"Apa kamu kenal aku?"
Tiang peron yang dingin tetap bungkam terpencil,
tapi sudah akrab dengan letih si kaki mungil.
Tiang peron tetap dingin pekat, tapi itu cara dia beri sedikit semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H