Kehamilan merupakan sebuah proses kehidupan seorang wanita dan merupakan sebuah periode krisis karena saat hamil terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Saat trimester ketiga terjadi perubahan psikologis seperti :
- Khawatir jika bayi yang dikandung akan lahir sewaktu-waktu
- Khawatir bayi yang dikandung lahir tidak normal
- Khawatir dengan rasa sakit dan cedera melahirkan
- Merasa diri sendiri aneh dan jelek
- Waspada akan tanda-tanda persalinan
Perubahan psikologis ini lah yang dapat memicu timbulnya kecemasan saat hamil.  Kecemasan ini juga bisa timbul akibat proses adaptasi terhadap keadaan baru yang dialami ibu hamil. Jika kecemasan ini dibiarkan berlarut-larut, maka  akan berdampak bagi kesejahteraan ibu dan bayi. Maka dari itu, untuk mengurangi kecemasan, ibu hamil harus mempunyai strategi coping. Kecemasan maupun stresor yang diterima oleh individu akan diterima atau diselesaikan melalui berbagai strategi coping yang dimiliki oleh individu tersebut. Salah satu strategi coping adalah dengan dzikir.
Dzikir merupakan salah satu teknik terapi yang mudah digunakan karena hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menghilangkan dampak emosi negatif dan dapat dilakukan di mana saja. Terapi dzikir berfokus pada kata maupun kalimat doa tertentu secara berulang kali dengan irama yang teratur diikuti dengan sikap tunduk kepada yang Maha Kuasa.
Kalimat dzikir mengandung makna positif, sehingga ketika seseorang selalu mengucap kalimat yang positif dan meyakininya maka akan menghasilkan pikiran serta emosi positif dan kecamesan akan digantikan oleh pikiran positif. Selain itu dzikir akan menjadikan hati tentram, tenang dan damai karena dzikir merupakan suatu bentuk kesadaran yang dimiliki oleh seorang makhluk terhadap penciptanya.
Hal ini sesuai dengan ayat Al-Quran mengenai manfaat berdzikir, yaitu diingat oleh sang pencipta (QS Al-Baqarah: 152) dan mendapatkan hati yang tentram (QS Ar-Ra'ad: 28). Dengan berdzikir ibu hamil mempunyai perilaku yang lebih tenang, mampu mengendalikan emosi, merasa damai, lebih rileks, segar, nyaman, lebih optimis, bisa mengambil keputusan dengan baik, menjadikan ibu lebih pasrah dan berserah diri kepada Allah dengan meyakini jika Allah akan memberikan kekuatan, memiliki perasaan yang lebih dekat dengan Allah dan yakin jika setiap masalah pasti ada solusinya.
Kesimpulan
Saat hamil dapat terjadi kecemasan akibat perubahan psikologis yang terjadi. Ibu hamil trimester ketiga mempunyai kecemasan yang lebih signifikan daripada trimester pertama dan kedua. Maka dari itu, dzikir bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang dialami oleh ibu hamil.
Referensi
Arsi, R., Wisudawati, E. R., & Ulfa, M. (2023). Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Kecemasan Ibu Hamil. Jurnal'Aisyiyah Medika, 8(2).
Isnaini, I., Hayati, E. N., & Bashori, K. (2020). Identifikasi Faktor Risiko, Dampak dan Intervensi Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil Trimester Ketiga. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 12(2), 112-122.